BIREUEN, ACEH, Beritalima.com. Pemerintah Aceh melalui dinas terkait, setiap infrastruktur yang dibangun harus membuat perencanaan yang jelas dan mendetail. sehingga pembangunannya dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Hal itu disampaikan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Komisi lV Ir. Saifuddin Muhammad dan Zulfadhli A. Md, di satu Coffee di Bireuen, Kamis, (30/11/17).
“Sebelum kegiatan pembangunan infrastruktur dikerjakan, dinas yang membidanginya, harus kelapangan terlebih dahulu. Untuk melihat kelayakan lalu baru membuat perencanaan. Dengan begitu, maka manfaatnya cepat dirasakan oleh masyarakat,”kata Dua Anggota DPRA itu.
Dilanjutkan, bendungan Aneuk Gajah Roet di Kecamatan Peudada, yang sudah dikerjakan bertahun tahun, hingga kini belum bisa dipakai dan belum dapat di fungsikan.
” Bendungan ada, air juga tersedia. tetapi jaringan untuk mengaliri air belum ada, bagaimana bendungan itu difungsikan, sementara jaringannya satu meter pun tidak ada. Dengan demikian maka Pemerintah Aceh melalui Dinas Pengairan Aceh, harus memikirkan persoalan itu ,agar masyarakat bisa menggunakan air dari pada bendungan tersebut,” harap Saifuddin dan Zulfadhli.
Lebih lanjut, Dua Anggota DPRA Komisi lV asal Bireuen tersebut juga menyampaikan, bukan bendungan itu saja yang belum berfungsi, seperti Bendungan Seuke Pulo, Alue Geureutuet juga mengalami persoalan yang sama.
“Nah ini harus menjadi prioritas propinsi untuk menyelesaikannya, karena memang kewenangan Anggaran Pembelanjaan Aceh (APBA),”tegasnya.
Ditambahkan, dinas terkait harus benar-benar bekerja secara maksimal, untuk kedepannya sebelum Infrastruktur dikerjakan, perencanaan harus benar-benar disiapkan terlebih dahulu secara maksimal .
“Dengan demikian maka, pembangunannya siap tepat waktu, manfaatnya cepat bisa dirasakan oleh masyarakat. Kita juga mengharapkan kepada Pemerintah Kabupaten, untuk menyiapkan dokumen-dokumen perencanaan setiap tahunnya, baik itu otsus maupun APBA, jika yang tidak terkafer di APBD bisa di naikan ke APBA ,”Pungkas Dua Anggota Dewan Ir. Saifuddin Muhammad dan Zulfadhli A. Md. yang akrab disapa si Abang. [Zan]
