Semarak Hari Pahlawan, SMP Al Falah Deltasari Menggelar Lomba Kreatif Dan Bazar

  • Whatsapp

Surabaya,- Hari Pahlawan, jatuh pada 10 November, dan untuk memperingatinya, cara berbeda dilakukan siswa SMP Al Falah Deltasari Sidoarjo memperingati Hari Pahlawan. 

Kegiatan yang dikuti oleh ratusan siswa ini diawali dengan upacara, refleksi 10 November, lomba kreatif dan bazar  sekolah.

 

Upacara yang digelar di Halaman SMP Al Falah Deltasari Jl. Anggrek VI/40 Deltasari Indah, Kureksari, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, berjalan lancar dan dipimpin oleh Kepala Sekolah SMP Al Falah Deltasari Bapak Darmanto.

 

Dalam sambutannya, Bapak Darmanto menyampaikan sejarah singkat tentang 10 November, terutama yang terjadi di Surabaya dengan tokohnya Bung Tomo dan peristiwa perobekan bendera Belanda oleh pemuda di Surabaya. Tentang perjuangan pemuda Indonesia kala itu yang pantang menyerah, dan dengan lantang berani menyuarakan “Merdeka atau Mati !!!”. ” Dan untuk sekarang, penjajahan yang harus kita lawan bukan secara fisik dari penjajah asing, melainkan dari diri kita sendiri, seperti kemalasan misalnya. Jika dibiarkan kemalasan itu akan menyebabkan kebodohan”, ujar Pak Darmanto dalam sambutannya.

 

Melawan penjajah era sekarang adalah dengan tidak malas, terus belajar, apalagi kita yang masih menrupakan sosok pelajar, kewajiban kita adalah belajar. Belajar bukan hanya kewajiban, tapi juga merupakan kebutuhan bagi kita. “Tidak boleh malas. Rajin. Rajin mengerjakan tugas misalnya, jangan alasan lupa jika ditanya tugasnya mana”, lanjut Pak Darmanto.

 

Setelah upacara selesai kegiatan dilanjut dengan aneka lomba kreatif dengan tema kepahlawanan. Lomba kreatif dan menarik digelar oleh SMP Al Falah Deltasari yang diikuti oleh semua jenjang mulai dari siswa kelas 7 sampai kelas 9 pada hari Rabu (10/11). Mereka beradu ketegasan, ketangkasan dan keberanian berimprovisasi melalui pembacaan teks kepahlawanan yang telah disusun oleh masing masing peserta.

 

Selain itu, di waktu yang bersamaan, juga digelar lomba bazar berupa jajanan pasar tempo doeloe. Penjualnya pun juga memakai pakaian tempo doeloe yang didominasi oleh pakaian rakyat (pejuang).

 

Menu makanan yang dijual juga dibentuk dengan berbagai format menarik yang disuguhkan dari kreatifitas siswa. Makanan dijual dengan harga yang terjangkau. Beberapa guru dan pegawai bahkan membeli dan menikmati makanan tersebut meski dengan mengeluarkan uang dari kantong yang tidak sedikit jumlahnya.@sdk

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *