SURABAYA, beritalima.com | Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya menggelar berbagai kegiatan untuk menyemarakkan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke – 77 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI). Karenanya, pihaknya menggelar perlombaan bagi para lansia di UPTD Griya Wreda Jambangan Kota Surabaya, Senin (8/8/2022).
“Lomba ini adalah untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI atau yang biasa dikenal sebagai lomba 17 Agustus. Untuk hari ini adalah lomba makan kerupuk dan balap tempeh,” kata Kepala Dinsos Kota Surabaya Anna Fajriatin.
Pada hari sebelumnya, Anna menjelaskan bahwa pihaknya telah menggelar berbagai perlombaan. Seperti, lomba joget, kempit balon, dan kelereng. Kegiatan tersebut digelar, agar para lansia tetap memiliki semangat Kemerdekaan RI.
“Mbah-mbah ini menyemarakan HUT Kemerdekaan RI. Meskipun beliau ada disini, beliau tetap semangat. Kegiatan lomba ini bisa diikuti oleh seluruh lansia, kecuali lansia yang mengalami bedrest. Namun, yang mengikuti kegiatan lomba hari ini berjumlah 50 orang,” jelas dia.
Tak hanya itu saja, Anna mengaku bahwa ada lansia yang sangat bersemangat saat mengikuti lomba makan kerupuk, hingga membuat gigi pasangan lansia tersebut terlepas.
“Mereka boleh ikut semua dan mereka harus ceria. Para mbah-mbah ini semangat sekali, sangking semangatnya tadi ada mbah-mbah yang gigi pasangannya lepas saat lomba makan kerupuk,” ujar dia.
Melihat semangat dari para lansia, ia mengaku hal tersebut bisa menjadi pembelajaran untuk para generasi milenial. Yakni, apapun kondisi yang sedang dialami, semangat Kemerdekaan RI wajib digaungkan oleh seluruh masyarakat Kota Surabaya. “Kalau kata mbah-mbah itu, usia boleh tua tapi semangat tetap 45,” kata dia.
Di sisi lain, Anna menerangkan bahwa kapasitas UPTD Griya Wreda Jambangan Kota Surabaya mencapai 160 orang. Namun untuk saat ini, pihaknya menampung 181 orang. Ke depan, pihaknya berencana untuk melakukan pengembangan Griya Werdha yang baru di kawasan Sonokwijenan Kota Surabaya.
“Disini itu kuotanya 160 dan penghuni saat ini ada 181 lansia. Maka kami juga akan berencana mengembangkan Griya Werdha yang baru di daerah Sonokwijenan dan masih dalam proses penyiapan sarana dan prasarana,” terang dia.
Meski demikian, ia tak menutup kemungkinan bahwa akan memulangkan para lansia kepada anak atau keluarganya. “Tentunya kami melakukan pendekatan kepada keluarga lansia. Kalaupun ada anak atau keluarganya, serta kalau memang bisa dikembalikan ke keluarganya, akan kita kembalikan. Karena saat ini kondisinya masih banyak yang antri untuk masuk ke sini,” ungkap dia.
Lebih lanjut, Anna berharap proses pengembangan Griya Wreda di kawasan Sonokwijenan Kota Surabaya bisa segera selesai, agar bisa menampung lebih banyak lansia.
“Saya mohon doanya semoga bisa selesai dengan cepat dan kami bisa menampung lebih banyak. Karena kami mengutamakan kenyamanan mereka, agar mereka bisa merasa seperti di rumah sendiri,” ujar dia.
Ditemui di lokasi yang sama, salah satu lansia yang mengikuti kegiatan perlombaan, Atim (85) mengaku senang bisa mengikuti lomba makan kerupuk dan balap tempeh. Menurutnya, kegiatan tersebut sangat mengasyikan, karena bisa berbagi tawa dengan para lansia yang lainnya.
“Loh saya senang sekali karena saya mendapatkan juara, saya menang semuanya. Saya senang karena bisa ikut lomba lagi, ini berkat Tuhan. Teman-teman lainnya juga senang, apalagi kerupuknya tadi besar sekali,” kata Atim.
Senada dengan Atim, lansia yang lainnya, Agus Bambang Setiobudi (61) juga merasa senang karena bisa bergurau sambil berjoget dengan para penghuni di UPTD Griya Wreda Jambangan Kota Surabaya.
“Tadi menang lomba makan kerupuk, senang karena menang. Senang juga karena ngguyu-ngguyu (tertawa-tawa) dengan teman-teman. Tadi saya makan kerupuk dan joget-joget saat lomba balapan tempeh,” pungkasnya. (*)