Aceh Utara | Beritalima : Semburan dahsyat dilokasi pengeboran sumur milik warga di Desa Blang Aman, Kec. Lhoksukon, Kab. Aceh Utara, Senin (25/04/16). Semburan tersebut di duga semburan Gas Bioganik.
Pekerja sumur bor mendapati kejadian tersebut sekitar pukul 12.30 Wib siang tadi. Sumur bor tersebut dikerjakan di Dusun Ule Barat, Milik Sulaiman warga setempat. Saat pengeboran, lumpur kotor terpancar keluar diperkirakan sekitar 30 meter lebih.
“Sumur yang digali tersebut diperkirakan belum mencapai kedalaman sekitar 20 meter, namun secara tiba-tiba semburan lumpur memacar keluar dan melambung tinggi,” lapor ketua lembaga swadaya masyarakat (LSM) Gerakan Rakyat Aceh Membangun, Azhari via selularnya.
Pemerintah terkait dikabarkan langsung meluncur kelokasi pasca mendapatkan laporan warga, dari Dinas Pengairan Aceh Utara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pertambangan, Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM)dan pihak kepolisian Polres Aceh Utara langsung menyelidi kasus tersebut.
Kejadian itu dibenarkan oleh kepala Dinas Pengairan Aceh Utara, Ir Mawardi. Via selularnya ia menjelaskan, sumur yang sedang di bor dengan diameter 4 inchi menyemburkan lumpur yang diduga akibat tekanan gas dari dalam tanah.
“Gas Monoksida ada, tapi sejauh ini belum terjadi efek yang mengindikasikan berbahaya bagi masyarakat. Kemungkin sumur tersebut mengeluarkan gas ya besar kemungkinan, karena semburan itu terjadi kita duga akibat tekanan gas Bioganik,” jelas Mawardi.
“Kendatipun tidak menimbulkan kekhawatiran besar, namun kita tetap minta untuk waspada,” pintanya.
Lebih lanjut Mawardi mengetakan, kejadian tersebut juga pernah dialami saat warga sedang melakukan pengeboran sumur di Kecamatan Lapang, kabupaten yang sama. Namun, sumur tersebut menjadi normal (tidak menyemburkan lumpur) setelah delapan jam kemudian.
Lambat laun, lubang semburan yang diduga nyaris mencapai 20 meter itu menjadi besar, akan tetapi semburan air hanya mencapai 3 meter saja. Kasus tersebut sempat dikhawatirkan oleh pihak pemerintah terkait.
“Kita khawatirkan jika kejadian ini terus berlanjut. Untuk mendeteksi unsur, kita masih belum memiliki detektor, alat itu baru dimiliki oleh pemerintah propinsi,” terang Mawardi.
“Jika semburan tersebut berlanjut diharapkan pemerintah propinsi segera mengambil sikap,” tambahnya, seraya mengatakan, kejadian tersebut telah disampaikan ke pemerintah propinsi.
Dinas Pengairan, bersama BPBD, IPSM, pihak kepolisian, Dinas Pertambangan dan muspika setempat sedang melakukan upaya penanganan sementara dan menyelidiki lebih lanjut kasus semburan lumpur tersebut. Diduga kejadian tersebut terjadi, disebabkan Lhoksukon masih merupakan kawasan pertambangan Migas perusahaan vital Aceh.(En)