REMBANG, beritalima.com -Memperingati Hari Pendidikan Nasional Ke-58 yang jatuh pada 2 Mei 2017, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk meresmikan sekolah vokasi Akademi Komunitas Semen Indonesia (AKSI) di Rembang, Jawa Tengah, dan di Pidie, Aceh. Peresmiannya dilakukan di Kampus AKSI Jalan Pemuda Km 3 Rembang, Kamis (4/5/2017).
Direktur Jendaral Kelembagaan IPTEK DIKTI, Patdono Suwignjo, meresmikan sekolah itu dengan disaksikan Komisaris Utama Semen Indonesia, Sutiyoso, Direktur SDM dan Hukum Semen Indonesia, Agung Yunanto, serta Direktur Utama Semen Gresik, Sunardi Prionomurti.
Direktur SDM dan Hukum Semen Indonesia, Agung Yunanto, mengatakan, melalui Semen Indonesia Foundation, Semen Indonesia telah mendirikan vokasi D2 Akademi Komunitas Semen Indonesia (AKSI).
“AKSI telah berdiri di Gresik tahun 2013, dan hari ini kami meresmikan AKSI di Rembang dan di Pidie,” kata Agung Yunanto, Kamis (4/5/2017).
Dikatakan, AKSI di Rembang didirikan untuk mempersiapkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan keahlian terapan yang siap langsung diterjunkan ke dunia kerja.
AKSI Rembang memiliki 3 program pendidikan, yakni Teknik Operasi Mesin dan Peralatan Industri, Teknik Perawatan Mesin Industri, dan Otomasi Perkantoran. Setiap prodi ditargetkan memiliki 30 mahasiswa dan memulai proses belajar pada September tahun ini.
Ditambahkan, AKSI memiliki keunggulan tersendiri dibanding lembaga vokasi lainnya, yakni laboratorium berupa pabrik semen yang dapat digunakan sebagai tempat praktek mahasiswa.
AKSI juga telah bekerjasama dengan 15 perusahaan di bawah naungan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk sebagai tempat praktek kerja lapangan para mahasiswa.
“Kehadiran AKSI mendapat sambutan positif dari dunia industri. Seperti di Gresik, banyak perusahaan yang telah siap mempekerjakan mahasiswa AKSI jika kelak mereka lulus,” kata Agung.
“Sebagai wujud tanggung jawab perusahaan terhadap dunia pendidikan nasional, AKSI nantinya akan didirikan di tempat pabrik kami beroperasi lainnya, seperti di Kupang, Nusa Tenggara Timur,” tambahnya.
Mewakili Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Direktur Jendaral Kelembagaan IPTEK DIKTI, Patdono Suwignjo, mengungkapkan, pihak mengapresiasi didirikannya sekolah vokasi AKSI oleh Semen Indonesia.
“Setiap tahun lulusan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Indonesia mencapai 2 juta, namun hanya ada 250-300 ribu yang dapat diterima di perguruan tinggi negeri dan sisanya di perguruan tinggi swasta,” kata Patdono.
“Kontribusi negara dalam penerimaan siswa di perguruan tinggi negeri hanya 31 persen, sisanya perguruan tinggi swasta, sehingga pemerintah sangat terbantu dengan adanya AKSI Ini,” lanjutnya.
Menurut Patdono, sejak tahun 2013 pemerintah telah menerbitkan 90 ijin pendirian sekolah vokasi. Namun, hingga saat ini haya 50 sekolah yang berjalan, satu di antaranya AKSI.
“Lainnya tidak bisa berjalan karena tidak memiliki kerjasama dengan dunia industri,” ungkapnya.
“Semen Indonesia merupakan perusahaan yang peduli terhadap dunia pendidikan nasional, terbukti di setiap daerah beroperasi perusahaan selalu mendirikan lembaga pendidikan, baik itu PAUD, SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi dengan mutu baik,” kata dia. (Ganefo)