Semen Rembang Ditutup, Warga Menjerit

  • Whatsapp

REMBANG – Bebrapa hari lalu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mencabut ijin PT Semen Gresik Plant di Rembang. Ha ini mempunyai dampak yang seriur terhadap masyarakat sekitar. Salah satunya adalah keberadaan kantin di lingkungan pabrik tersebut.
Seorang warga Kadiwono, Tini (19), menjelaskan kodisi kantin saat ini tidak seramai sebelum Ganjar mencabut ijin Semen Rembang dan menghentikan aktivitas pabrik yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu.

“Sekarang paling Rp300-ribuan, kalau biasanya kan bisa mencapai Rp 1-juta sampai Rp1,5-juta,” kata gadis yang sebelumnya pernah bekerja sebagai penjaga counter sebuah toko kacamata di Surabaya.

Tini juga mengaku belum tahu rencana selanjutnya, jika pabrik Semen Plant Rembang ini benar-benar ditutup permanen. “Kami mohon pemerintah untuk mengijinkan pabrik ini beroperasi lagi, karena banyak warga Rembang baik dari Ring I maupun di luar Ring I, yang bekerja di sini,” ungkapnya dengan penuh berharap.

Hal yang sama juga disampaikan Triningsing, warga Trimbangan, seorang penjual makanan di salah satu kantin Plant Rembang. Ia pun bercerita, keberadaan pabrik semen di Rembang sangat membantu warga yang ada di lingkungan Ring I. Di kalangan ibu-ibu misalnya, selain diberi kesempatan untuk membuka kantin, juga ada yang diberi peluang untuk menyediakan makanan kecil untuk karyawan pabrik.

Sementara itu, dua sopir warga Trimbangan, saat ditemui di sebuah bengkel truk, mengaku semenjak pelaksanaan konstruksi pabrik semen Rembang, ia selalu mendapat orderan angkutan dari PT SI. Namun saat pabrik dihentikan operasionalnya, ia mengaku tidak lagi mendapatkan order tersebut.

“Judeg (pusing – red) Pak. Sudah tidak dapat job lagi ini saya. Biasanya dapat order angkutan 4-5 kali sehari, sekarang no,” kata seorang sopir bernama Lasidi. Senada juga diungkpanya sopir yang lain, Sopyan, ia merasa nasibnya saat ini setali tiga uang.

“Saya punya cicilan motor dan tanggungan biaya dua anak sekolah. Cicilan kenderaan sudah mau jatuh tempo. Bingung saya mau cari kemana, ini sudah beberapa hari belum dapat pekerjaan,” katanya sambil lalu bercerita tentang dampak penutupan operasional Semen Indonesia tersebut.

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *