SURABAYA, Beritalima.com-
Sebagai sebuah organisasi yang mewadahi para profesional di bidang teknik dan rekayasa, Persatuan Insinyur Indonesia (PII) memiliki peran yang sangat penting dalam membangun dan mengembangkan kemampuan insinyur Indonesia, baik di tingkat nasional maupun Internasional.
Seiring dengan globalisasi yang semakin pesat dan tantangan-tantangan yang kompleks di era digital ini, peran Insinyur Indonesia di dunia Internasional menjadi semakin vital.
Pil akan menyelenggarakan dua acara secara berurutan di awal Desember Ini. Seminar Internasional dan Kongres Pll ke XXIII. Seminar dengan judul “Strategi Industrialisasi Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas 2045”, yang akan diadakan pada tanggal 2-3 Desember 2024 di Hotel Sheraton Surabaya.
Dan Kongres diadakan di Yogyakarta. Kedua acara ini menjadi satu rangkaian.
Dimana nanti setelah acara seminar internasional ditutup, rombongan para insinyur akan melakukan perjalanan secara bersama sama (engineering trip) menuju kongres di Yogyakarta.
Seminar di Surabaya ini akan menghadirkan berbagai pakar dan praktisi industri dari dalam dan luar negeri untuk membahas tantangan dan peluang dalam menerapkan industrialisasi yang ramah lingkungan, efisien, dan berbasis teknologi.
Dalam acara ini akan memberikan sambutan pembuka adalah Dr. Ir. Danis Hidayat Sumadilaga, ST., M.Eng.Sc., IPU., ACPE., APEC Eng, Ketua Umum PII , dan Adhy Karyono, A.KS., M.A.P, Penjabat Gubernur Jawa Timur.
Sedangkan yang akan tampil sebagai pembicara kunci (keynote speaker) Dr. Agus Gumiwang Kartasasmita, Msi, Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Dr.Ir. Ilham Akbar, Habibie, Dipl.Ing MBA,,IPU, Wakil Ketua Umum PII, Honesti Basyir, Direktur Group Business Development Telkom.
Seminar ini akan diselenggarakan dalam 5 diskusi panel yang menghadirkan pembicara dan panelis berlevel internasional. Topik diskusi panel terdiri dari Manufaktur, Energi, Tambang & Metalurgi, Transportasi & Logistik, Agro-Industri serta Lingkungan Hidup.
Pembagian panel-panel diskusi ini bertujuan agar setiap sesi dapat berjalan dengan lancar dan peserta memiliki cukup waktu untuk berdiskusi, berinteraksi, serta memperdalam pengetahuan melalui berbagai aktivitas yang disediakan selama seminar.
Kelima bidang tersebut dipilih karena saling terkait dan berkontribusi besar terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, penciptaan lapangan kerja, serta peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Ini juga sejalan dengan target-target yang ingin dicapai pemerintah dalam beberapa tahun kedepan seperti pengembangan industri manufaktur, mengurangi ketergantungan impor, peningkatan teknologi dan inovasi industri, serta digitalisasi.
Selain itu juga untuk mengantisipasi isu penting global, yaitu transisi energi dan dekarbonisasi, karena keduanya kunci untuk mengatasi perubahan iklim dan keberlanjutan ekosistem dunia.
Hasil dari pemikiran para ahli dalam forum seminar ini, akan dirumuskan dan ditetapkan sebagai rekomendasi strategis dalam Kongres ke XXIII PII, di Hotel Ambarukmo Yogyakarta.
Rumusan seminar tersebut diharapkan memberikan pandangan yang komprehensif mengenai arah pembangunan industri yang berkelanjutan, yang sangat relevan dengan peran insinyur dalam mendukung transformasi Indonesia menuju negara maju.(Yul)