Seminar Nasional : Orang Tua Harus Memiliki Kompetensi Paripurna

  • Whatsapp

JAKARTA, beritalima.com – Tiga kejahatan luar biasa atau extra ordinary crime, harus ditangani secara luar biasa yaitu kejahatan korupsi, terorisme, dan narkoba. Ketiganya memiliki dampak kerusakan yang luar biasa bagi masa depan bangsa.

Demikian hal itu diungkapkan AKBP Ricky Yanuar, SH., M.Si dalam makalahnya yang disampaikan pada saat Seminar Nasional dengan tema Membangun Keluarga Mandiri Bebas KDRT dan NAPZA, yang diselengarakan atas kerjasama Komisi Pemberdayaan Perempuan, Remaja dan Keluarga (PRK) MUI bersama Gerakan Nasional Anti Narkoba (Ganas Annar) dengan dukungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kamis (21/11/2019), di Aula Rasyidi, Kantor Kementerian Agama, Jalan Thamrin, Jakarta.

“Khusus penanganan kejahatan narkoba, dibutuhkan aparatur yang berintegritas dan berkomitmen tinggi dalam bertugas memberantas kejahatan bangsa,” ujarnya dengan membawa konsep Menciptakan Generasi Muda Sehat Tanpa Narkoba.

Lebih Lanjut, Sekjen MUI, Dr. H. Anwar Abbas dalam sambutannya memgatakan segala upaya dan aktivitas yang dilakukan oleh MUI haruslah ditujukan untuk bagaimana caranya supaya setiap individu di negeri ini bisa dan dapat menjadi individu yang baik di mata Allah.

“Jika kita ingin hidup kita iniselamat, aman, damai dan bahagia serta diridhoi oleh Allah SWT, maka kita harus menjadikan Al – Qur’an dan Assumnah sebagai pedoman hidup kitaakan kering dan akan kehilangan arah serta akan kehilangan makna,” tandasnya.

Dengan demikian dikatakan Anwar Abbas, agar hidup tumbuh berkembang dengan baik dan diridhoi oleh Allah SWT maka setiap orang yang menyarakan dirinya muslim dan mukmin kepada Allah, harus bisa menjadikan Al-Qur’an dan Assunnah sebagai pegangan hidup.

“Kita yakin dan percaya, barangsiapa yang hidupnya mengikuti firman – firman Allah dan Sabda – Sabda Rasulullah dengan baik, maka hidupnya akan selamat baik dunia maupun akhirat,” imbuhnya.

Lebih jauh diungkapkan Direktur Bina Keluarga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sukirman menyayakan bahwa pendidikan anak diawali dari keluarga karena orang tua adalah aktor penting dalam mendidik anak. Namun merupakan pihak yang paling tak tersiapkan sehingga muncul dilema keluarga yang berkepanjangan.

Pada prinsipnya, tujuan pendidikan keluarga terdiri dari dua hal penting yaitu pertama orang tua harus memiliki kompetensi paripurna dalam mendidik anak. Sedangkan yang kedua, anak tumbuh dan berkembang optimal dengan karakter tangguh melalui dukungan keluarga. Oleh karena itu menurut keterangan Sukirman, harus ada penguatan program pendidikan keluarga dari berbagai sudut pandang. ddm

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *