Jakarta, beritalima.com| – Menjadi Ibu-Ibu kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) adalah bagian penting dari penguatan nilai-nilai kebangsaan, sehingga senator dari Anggota Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) Daerah Pemilihan Jawa Barat (Jabar) Agita Nurfianti turun ke lapangan beri Sosialisasi Pilar-Pilar Nilai Kebangsaan kepada 100 Kader PKK di Kelurahan Maleer, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat (7/9).
“Alhamdulillah ya Ibu-Ibu, dengan menjadi kader PKK, ibu-ibu semua sudah menjadi bagian penting dari penguatan nilai-nilai kebangsaan. Mari kita terus semangat dan lanjutkan perjuangan ini!” ujar Agita dalam semangat yang membakar para peserta.
Terdapat empat pilar disosialisasikan meliputi Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika. Sosialisasi tersebut bertujuan memperkuat pemahaman dan pengamalan nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya melalui peran strategis para kader PKK di tingkat keluarga dan masyarakat.
Pilar pertama, Pancasila diamalkan sebagai semangat gotong royong dan musyawarah. Ia menekankan, semua program PKK merupakan bentuk nyata pengamalan Pancasila. Kegiatan seperti Posyandu, kerja bakti, dan rapat musyawarah adalah wujud nilai-nilai luhur seperti gotong royong, kepedulian sosial, dan demokrasi.
“Misalnya saat ibu-ibu menyelenggarakan Posyandu, itu adalah bentuk dari kepedulian dan gotong royong yang merupakan nilai-nilai utama Pancasila,” jelas Agita.
Sementara Pilar kedua UUD 1945, menjamin hak warga negara. Disampaikannya, UUD 1945 menegaskan pentingnya hak-hak dasar rakyat, seperti pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan.
Menurutnya, para kader PKK telah secara aktif mendukung hal ini melalui kegiatan seperti pengelolaan PAUD untuk menjamin pendidikan anak usia dini, penyuluhan hak dan kewajiban keluarga, serta pelatihan keterampilan bagi perempuan dan generasi muda.
Pilar ketiga, NKRI, merekatkan persatuan lewat aksi nyata. Jadi, PKK berperan sebagai perekat persatuan bangsa. Kegiatan PKK di tingkat RT/RW memperkuat kebersamaan dan cinta tanah air. Contohnya adalah kegiatan lingkungan Bersama dan pertemuan rutin yang menyatukan warga lintas latar belakang.
Terakhir, Pilar keempat, Bhinneka Tunggal Ika, adalah harmoni dalam keberagaman. Menurutnya, PKK menjadi contoh nyata dalam menghargai keberagaman. Dalam setiap kegiatan, perbedaan budaya, adat, maupun agama diakomodasi dalam semangat kebersamaan. Contoh peran kader PKK dalam Bhinneka Tunggal Ika adalah mengadakan pelatihan yang diikuti berbagai kalangan serta menunjukkan sikap saling menghargai dalam setiap forum PKK.
Jurnalis: rendy/abri






