KUPANG, beritalima.com – Senator asal NTT, Ibrahim A. Medah mengatakan perusahaan PT Indofood membutuhkan pasokan ubi ungu asal Nusa Tenggara Timur untuk pengolahan berbagai jenis bahan makanan.
“ Perusahaan ternama milik Sudono ituper hari bisa mengolah 10 ton ubi ungu, oleh karena itu mereka minta pasokan dari NTT”, kata Iban Medah kepada wartawan di Kupang, Kamis (23/3/2017) lalu.
Disamping itu, lanjut mantan Ketua DPRD NTT (Periode 2009 – 2014) ini, ada juga perusahaan dari Jawa Barat yang membutuhkan 40 ton perhari. Jadi tiap bulan total kebutuhan 1.200 ton. Pabrik ini melakukan pengolahan sebelum diekspor ke Jepang dan Korea.
Oleh karena itu, pasar ubi ungu terbuka luas, baik dalam negeri maupun luar negeri. Namun, menurut mantan Bupati Kupang dua periode ini, mengatakan untuk sementara, pihaknya belum bisa melayani pembelian ubi ungu dari luar NTT, karena masih fokus untuk budidaya.
Alasannya, jika over produksi di NTT, maka biarlah pengolahannya di NTT. Bukan di luar NTT. Dan dari NTT dikeluarkan dalam produk siap pakai.
” Karena sesuai komitmen kita bahwa menyangkut pertanian, kita ingin membangun industri berbasis pertanian di NTT, agar masyarakat menikmati nilai tambahnya,” kata Medah menambahkan.
Oleh karena itu, saat ini petani di NTT yang menanam ubi ungu bisa langsung memasarkan hasilnya di pasar-pasar di NTT. Apalagi, harganya di atas Rp 10 ribu per kilo. Harga ini lebih mahal dari beras dan jagung.
“Maka kita biarkan masyarakat langsung memasarkan sehingga mereka memperoleh keuntungan yang lebih baik,” ujarnya. (Ang)