Jakarta, beritalima.com| – Ketua Komite IV DPD R Senator Ahmad Nawardi ingatkan Badan Pengelola Investasi Dana Anagata Nusantara (BPI Danantara) untuk bertindak sangat hati-hati dan transparan dalam mempertimbangkan setiap investasi yang melibatkan dana publik, khususnya pada perusahaan swasta yang didominasi oleh investor asing.
Kritik ini disampaikan menyusul adanya rencana proaktif pemerintah untuk mendorong merger antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT Grab Teknologi Indonesia (Grab), beserta potensi pelibatan Danantara sebagai pemegang saham di entitas hasil merger.
Alasan Nawardi karena sumber dana Danantara berasal dari dividen BUMN merupakan uang publik yang harus dipertanggungjawabkan kepada rakyat secara luas. Komite IV DPD RI, yang membidangi keuangan negara dan investasi, menekankan perlunya kalkulasi yang sangat jelas dan pertanggungjawaban yang transparan sebelum dana tersebut diinvestasikan.
“Saya tegas menyatakan, dana publik adalah amanah yang harus dikelola dengan prinsip kehati-hatian (fiduciary duty) tertinggi. Dana ini tidak boleh digunakan untuk aksi korporasi yang manfaatnya belum jelas dan justru memiliki potensi risiko kerugian besar,” ujarnya.
Nawardi melihat potensi kerancuan yang akan timbul jika Danantara terlibat dalam investasi yang didominasi pihak asingini. Menurutnya, jika investasi Danantara di GOTO dan Grab mengalami kerugian, maka pertanggungjawaban akan dibebankan kepada publik sebagai pemilik dana. Sebaliknya, jika menguntungkan, sebagian besar akan dinikmati oleh investor asing sebagai pemegang saham mayoritas.
“Ini adalah kerancuan yang harus dihindari. Jangan sampai uang publik dihambur-hamburkan untuk menalangi risiko bisnis swasta tanpa manfaat yang jelas bagi kepentingan rakyat,” ujarnya. Ditekankan posisi Komite IV, Danantara wajib memprioritaskan investasi yang memberikan dampak luas dan strategis bagi kepentingan nasional.
Ia mendesak Danantara untuk mengarahkan investasinya pada sektor-sektor strategis, seperti ketahanan Energi (penambahan kapasitas kilang pengolahan BBM untuk mengurangi ketergantungan impor, serta pembangunan pembangkit tenaga listrik berbasis sampah sebagai solusi energi terbarukan).
Kemudian ketahanan Pangan untuk Investasi pada proyek pangan strategis yang mendukung kedaulatan dan ketersediaan pangan nasional serta Infrastruktur Publik guna dukung mobilitas dan konektivitas masyarakat.
Jurnalis: rendy/abri








