Sengketa Jembatan Pangli-Malekiri Ne’ Gandeng Dengan Warga

  • Whatsapp

TORAJA UTARA, beritalima.com – Jembatan Nene Gandeng Jalan Poros Pangli-Malakiri Kecamatan Balusu saat ini menimbulkan masalah setelah jembatan tersebut menjadi perebutan soal status kepemilikan.

Keresehan warga setelah Petrus Pasulu tokoh masyarakat Malekiri tersebut yang sempat berdomisili di Surabaya serta sempat memegang jabatan strategis di Provinsi Jawa Timur bahwa jembatan poros Pangli-Malekiri dibangun atas inisiatif serta didanai oleh rumpun keluarga besar Ne’ Gandeng.

Akibat adanya klaim yang dilakukan Petrus, jembatan tersebut milik Yayasan Ne’ Gandeng, sehingga menimbulkan keresehan warga. Bahkan sejumlah warga meminta persoalan status jembatan tersebut untuk diperjelas sehingga tidak munculkan polimik antara keluarga besar Ne’ Gandeng dengan masyarakat saat ini.

Terkait hal tersebut Petrus Pasulu saat dikonfirmasikan oleh wartawan, Kamis, 7 September 2017 dikediamannya sekaligus sebagai lokasi Yayasan Ne’ Gandeng,mengakui jembatan tersebut dibangun didanai oleh keluarga besar mereka.

” Jembatan ini dibangun pada tahun 2000 bersamaan saat dilakukannya upacara kematian (Rambu Solo) almarhum ayah kami”, ujar Petrus.

Soal jembatan ini dibangun lewat bantuan Pemerintah itu harus dibuktikan dengan bukti-bukti yang ada. Saat itu Kabupaten ini masih satu yaitu Kabupaten Tana Toraja, coba saja cek bukti pembangunan jembatan tersebut ke daerah itu agar lebih jelas, pinta Petrus meminta membuka lembaran lama sebagai bukti dan dokumentasi yang ada.

Sementara Kepala Lembang Pelalangi, Malekiri, MS.Allo Matasak saat diminta keterangannya, secara pastinya, mereka tidak dapat memberikan keterangan tentang status jembatan tersebut.

” Saya besar dipantau Sorowako, jadi keberadaan jembatan tersebut statusnya kami tidak tahu persis. Namun ada aturan Lembang setiap warga melakukan pesta memberikan sumbangan secara sukarela,” ucap Lembang.

Tarik menarik soal status kepemilikan jembatan yang satu-satu akses warga menyeberang itu, Kepala Lembang rencana akan menggelar pertemuan dengan menghadirkan seluruh Lembang Pelalangi guna mencarikan kata musyawarah terkait status kepemilikan jembatan tersebut.(gsi).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *