MADIUN, beritalima.com- Badan Pusat Statistik (BPS) akan kembali menyelenggarakan sensus penduduk Indonesia. Kegiatan yang dilaksanakan setiap 10 tahun sekali itu, akan berlangsung pada tahun depan.
Untuk itu, berbagai persiapan pun dilakukan. Tak terkecuali oleh BPS Kota Madiun, Jawa Timur. Menjelang pelaksanaan sensus penduduk, dilakukan sosialisasi kepada ASN di lingkungan Pemkot Madiun, di Ruang GCIO, Senin 23 Desember 2019.
Walikota Madiun, H. Maidi, berharap, sensus penduduk 2020 dapat menghasilkan data yang lebih riil. Artinya, sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan.
“Data ini menjadi acuan pemerintah kota dalam mengambil kebijakan. Maka, harus riil,’’ kata H. Maidi.
Ia tidak mempersoalkan jika data yang dihasilkan BPS menunjukkan angka yang kurang memuaskan. Asalkan sesuai dengan kondisi di lapangan. Dengan demikian, pemkot akan segera mencari cara untuk menyelesaikan persoalan sesuai dengan kondisi yang disampaikan oleh BPS.
Tak hanya menjadi acuan pemerintah, keakuratan data yang disampaikan oleh BPS merupakan target dari Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan satu data kependudukan Indonesia.
“Kota ini harus menjadi percontohan. Kalau ada masalah, diselesaikan bersama,’’ tandasnya.
Sementara itu, Kepala BPS Kota Madiun, Umar Sjaifudin, berharap, sosialisasi ini dapat diteruskan kepada masyarakat agar seluruh warga Kota Madiun sudah siap saat sensus penduduk dilaksanakan nanti.
’Kalau pelaksanaannya mulai Februari 2020 mendatang,’’ terang Umar.
Untuk diketahui, pelaksanaan sensus penduduk akan dilaksanakan dua tahap. Yakni, mengisi data secara online dan wawancara langsung. Dengan cara ini, diharapkan sensus penduduk bisa menghasilkan data yang lebih akurat. (Diskominfo. Editor: Astono).
Ket. Foto: H. Maidi.