Sepakat, Rencana Akselerasi Kerjasama Sinergitas MUI Jatim – PNM Untuk Ekonomi Umat

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | Tepat pada Kamis (06/10/2022), berlangsung pertemuan antara MUI Jawa Timur pimpinan KH. Moh. Hasan Mutawakkil ‘Alallah, S.H., M.M., dengan jajaran PT Permodalan Nasional Madani atau biasa disingkat menjadi PNM. Petinggi pusat dari PNM pun hadir dalam kesempatan tersebut, diantaranya: Prof. KH. Didin Hafidhuddin, sebagai ketua Dewan Pengawas Syariah PT Permodalan Nasional Madani, dan Komisaris Independen: Meidyah Indreswari.

Sedangkan dari unsur MUI Jatim, diantara yang hadir adalah Prof. Dr. Thohir Luth, M.A. (Wakil Ketua Umum), Dr. KH. M. Roziqi, M.M. (Ketua),
Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa, M.Si. (Ketua), Dr. KH. M. Sudjak, M.Ag. (Ketua), Drs. KH. Ahsanul Haq, M.Pd.I. (Ketua), KH. Ainul Yaqin, S.Si., M.Si., Apt. (Ketua), Dr. KH. M. Hasan Ubaidillah, S.HI., M.Si. (Sekretaris), Dra. Hj. Faridatul Hanum, M.Kom.I. (Sekretaris), Dr. Lia Istifhama, S.Sos, S.HI, M.EI. (Sekretaris), KH. Rasidi, S.E. (Bendahara Umum), dan Drs. H. Saifuddin Zaini, M.Pd.I. (Bendahara).

Disampaikan oleh KH. Ali Maschan Moesa, bahwa sinergitas antara MUI dengan PNM merupakan bentuk atensi kepada penguatan ekonomi masyarakat sebagai bagian dari ibadah. Terlebih, ekonomi menjadi indikator penting kebahagiaan masyarakat.

“Seperti diketahui, berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) 2021, Indeks Kebahagiaan masyarakat Jawa Timur mencapai 72,08 poin, sehingga Provinsi pimpinan Gubernur Khofifah menjadi paling tinggi indeks kebahagiaannya dibandingkan provinsi lainnya di wilayah Pulau Jawa,” terangnya.

Tokoh NU tersebut juga menambahkan pentingnya penyaluran modal melalui mekanisme syariah, sebagai penguatan ekonomi, terutama masyarakat menengah bawah.

Senada dengannya, KH. M. Roziqi berharap MOU antara MUI dengan PT. PNM semakin mempermudah akses permodalan secara syariah bagi masyarakat, meskipun Jawa Timur saat ini merupakan provinsi dengan jumlah nasabah terbesar.

Sedangkan pemaparan profil dan produk PT. PNM yang telah berjalan dan masih dapat diakses oleh masyarakat, dijelaskan oleh Ramon Agustus, Kepala Divisi UUS PNM.

“Ada beberapa produk kami yang bertujuan penguatan ekonomi masyarakat, diantaranya adalah Mekaar, ULaMM, Mekaar Syariah, dan ULaMM Syariah. Segmen utama kami adalah ibu-ibu atau kaum perempuan berkategori pra sejahtera, atau yang disebut ultra mikro. Disini kami bukan hanya modal finansial, melainkan juga pendamping manajemen keuangan dan pelatihan usaha bagi nasabah penerima manfaat,” terangnya.

Ditambahkan oleh Ramon, bahwa sebagai anak usaha BRI yang berdiri sejak 2016 dan berbisnis di bidang pembiayaan mikro dan ultra mikro, PNM saat ini memiliki 13 kantor cabang di Jawa Timur dengan nasabah mencapai 2 juta orang.

“Saat ini, PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar) telah berjalan sebagai bentuk layanan permodalan berbasis kelompok yang diperuntukan bagi perempuan prasejahtera pelaku usaha. Itu kenapa pinjaman kami tanpa jaminan.”

Ramon juga berharap sinergitas antara MUI dan PNM menjadi perluasan ruang dakwah.

“Semoga para ulama MUI dapat membantu kami mengisi ruang pendampingan, pendidikan, maupun pelatihan, sehingga tercapai target membina para penerima manfaat dengan sekaligus penguatan akhlak mereka. Tentunya, bagaimana mustahik bisa menjadi muzakki,” tambahnya.

Acara yang dipandu oleh Cholis (Kesekretariatan MUI Jatim), berlangsung gayeng dan diakhiri kesepakatan untuk pelaksanaan teknis kerjasama antara MUI Jatim dengan PT. PNM. “Insya Allah akan kami lakukan akselerasi, yaitu percepatan agar semakin mencapai target spin off pertumbuhan ekonomi masyarakat,” pungkas KH. Didin. (red)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait