Seperti Inilah Dampak Dari Adanya Resesi Ekonomi

  • Whatsapp

Apa itu resesi ekonomi? Perlu diketahui, resesi ekonomi merupakan sebuah periode terjadinya penurunan aktivitas ekonomi secara drastis yang berlangsung selama beberapa bulan hingga lebih.

Dilansir Berita Ekonomi Terkini Hari ini, Pada umumnya kondisi tersebut ditandai dengan adanya penurunan produk domestik bruto. Selain itu, masih ada lagi beberapa dampak resesi ekonomi lainnya yang harus kamu ketahui seperti berikut:

  1. Meningkatnya Angka Pengangguran

Meningkatnya jumlah penggangguran menjadi salah satu dampak yang paling nyata dari resesi ekonomi.

Disaat daya beli konsumen terhadap barang maupun jasa mengalami penurunan, secara otomatis perusahaan juga akan mengurangi jumlah produksi.

Bahkan, ada pula beberapa perusahaan yang mengurangi karyawan dalam jumlah cukup banyak. Alhasil, angka pengangguran pun semakin meningkat.

  1. Menurunnya Daya Beli dan Investasi

Selain meningkatkan jumlah pengangguran, resesi ekonomi juga bisa berdampak terhadap menurunnya daya beli masyarakat dan investasi.

Dikala ekonomi dalam kondisi lemah, tentu saja konsumen cenderung menghemat pengeluaran akibat ketidakpastian ekonomi serta kekhawatiran akan masa depan.

Sehingga mereka tidak berminat untuk membeli barang-barang mewah, menekan pengeluaran harian, serta meningkatkan tabungan sebagai upaya antisipasi.

Sementara itu, para pelaku usaha juga akan menahan investasinya selama periode resesi.

Akibat menurunnya daya beli masyarakat, maka perusasahaan akan mengurangi biaya operasional untuk ekspansi, pengadaan peralatan baru, hingga proyek-proyek besar lainnya.

Alhasil, penurunan investasi tersebut bisa menghambat inovasi serta pertumbuhan produktivitas dalam jangka panjang.

  1. Meningkatnya Defisit Anggaran Negara

Selama periode resesi ekonomi, biasanya pendapatan pemerintah dari pajak akan berkurang drastis.

Disaat yang sama, pengeluaran pemerintah justru cenderung meningkat karena digunakan untuk masyarakat yang terkena dampak resesi ekonomi.

Mulai dari bantuan untuk pengangguran hingga program jaminan sosial lainnya. Dalam rangka menstabilkan ekonomi, biasanya pemerintah akan meningkatkan pengeluaran guna merangsang permitaan melalui kebijakan fiskal, seperti stimulus ekonomi.

Dengan upaya tersebut, maka bisa meningkatkan utang publik serta defisit angaran sehingga menjadi beban keuangan jangka panjang bagi pemerintah.

  1. Menurunnya Nilai Aset dan Investasi

Berbagiai nilai aset seperti saham, properti, hingga komoditas akan mengalami penurunan selama periode resesi.

Disisi lain, pasar saham pada umumnya akan merespon negatif terhadap penurunan laba perusahaan serta ketidakpastian kondisi ekonomi.

Tentu saja penurunan nilai saham tersebut akan berdampak drastis terhadap investr maupun dana pensiun, dikarenakan mereka mengandalkan investasi saham guna menjamin masa depan.

Sementara itu, pasar properti juga kerap terpengaruh oleh resesi ekonomi yang ditandai dengan berkurangnya permintaan konsumen.

Bahkan, kondisi ini juga kerap mengalami kesulitan dalam mendapatkan modal sehingga terjadi penurunn harga rumah maupun properti komersial lainnya.

  1. Sektor Keuangan Menjadi Tidak Stabil

Dampak berikutnya yang ditimbulkan akibat resesi ekonomi, yani sektor keuangan menjadi tidak stabil. Drastisnya penurunan nilai aset, serta peningkatan gagal bayar pinjaman akan menekan bank dan lembaga keuangan lainnya.

Hal itu bukan tanpa alasan, karena konsumen individu maupun bisnis dihadapkan pada permasalahan keuangan.

Selama periode resesi, maka bank atau lembaga keuangan akan mengalami kerugian yang besar sehingga mengurangi pinjaman.

Alhasil, kondisi ini bisa memperburuk sektor keuangan dengan membatasi akses ke kredit terhadap pelaku bisnis dan konsumen.

Pada beberapa kasus, tingkat resesi yang parah bisa memicu krisis keuangan yang membutuhkan intervensi peerintah dalam menstabilkan kembali sistem perbankan.

Nah, itu dia beberapa dampak yang akan ditimbulkan dari terjadinya resesi ekonomi.

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait