Sepotong Kisah Pilu Mbah Suri bertahan Hidup Dengan Memakan Lalapan Pucuk Daun Labu

  • Whatsapp

SITUBONDO,Beritalima.com – Kisah pilu buk Tolak alias Suri (65) yang tinggal seorang diri di rumah sangat tidak layak reyot hampir rubuh di pedukuhan serguk Dusun Cottok desa Kayumas kecamatan Arjasa kabupaten Situbondo menggugah banyak warganet usai di unggah dimedia sosial. Selasa (19/3/2019)

Saat awak media Beritalima.com bersama Dompet Dhuafa Jatim bertandang ke rumah si mbah dengan kondisi yang sangat memprihatinkan dengan rumah sudah miring, berlantai tanah bahkan beberapa bagian rumah tersebut sudah bolong – bolong. Bahkan untuk makan sehari – haripun menunggu uluran tangan sanak famili dan tetangga, kadang dirinya hanya makan kulupan/lalapan pucuk daun labu.

“Mbah hanya menikmati sisa hidup yang diberikan oleh yang maha kuasa nak, untuk sehari – harinya kadang ada tetangga yang kasih jagung atau nasi, jika jagung persediaan saya habis, ya saya ambil pucuk daun labu dan daun lainnya untuk saya makan,”Tuturnya kepada awak media.

Mbah suri mengaku tidak pernah mendapat bantuan apapun dari pemerintah bahkan program Bantuan Pemerintah Non Tunai atau yang dulunya berupa beras Raskinpun dirinya mendapatkannya.

“Dalam keseharian saya ya saya bekerja sebagai buruh tani semampunya. Sebenarnya saya punya anak laki – laki dan sudah menikah pedukuhan sebelah, tapi karena kondisinya juga pas – pasan sehingga tidak bisa membantu saya setiap hari, harapan saya pemerintah bisa mendengar jika kami warga sangat miskin juga diperhatikan,”Harapnya.

Kondisi Mbah Suri menurut kepala dusun Cottok Sutiyono (43) sebenarnya adalah gambaran besar warga didusunnya yang mayoritas miskin, bahkan beberapa KK dipedukuhan mbah suri juga kesulitan air karena sumber air terdekat berjarak 600 meter. Untuk memiliki air memmenuhi keperluan, warga harus mangambil air menggunakan ember sejauh 600 meter.

“70 persen warga kami memang dibawah garis kemiskinan pak, terkait Bu suri memang pernah kami cek kekantor desa Mbah Suri tidak masuk dalam AKP, ternyata mbah suri tidak memiliki Kartu Keluarga dan KTP, ini sedang kami usahakan,”Jelas Kasun.

Efendi Perwakilan Dompet Dhuafa indonesia daerah Jawa Timur mengatakan kisah mbah Suri telah menggugah Dompet Dhuafa jawa Timur sehingga dirinya datang langsung untuk memastikan kabar tersebut.

“Melihat kondisi si mbah kami kemudian melakukan rapat kecil bersama warga desa, keputusannya adalah kami Dompet Dhufa akan membangun rumah Si mbah dengan atap garvalum tapi lantai dasarnya akan dikerjakan warga dengan gotong royong, sebagai bentuk kebersaman,”Singkat Efendi.

Dalam rapat antara relawan dan warga dusun kesepakatan untuk kerja bakti membangun rumah layak huni bagi Mbah suri ditetapkan hari ju’mat. Warga mengaku sudah bosan menunggu janji – janji pemerintah, karena sebenarnya Permohonan untuk bedah rumah untuk mbah Suri sudah dilakukan warga sejak 2 tahun silam namun tak kunjung ada kabar dari pemerintah desa. (Joe)

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *