SEPSIS Jangan Anggap Sepele ?

  • Whatsapp

Oleh :
DR.dr. Robert Arjuna FEAS *
Siang ini saya nendapat berita yang menjedihkan bahwa salah satu Satpam kami Pak Muji meninggal karena infeksi sepsis, padahal kemarin siang saya berbesuk ke RS IBNU SINA Gresik
kondisi beliau udah jelek,coma dan demam tinggi tak ada nafsu makan kencing warna merah.
Awalnya kaki hanya terbentur kursi dan dibiarkan tak bilang pada kami karena demam tinggi langsung dirawat di RS.Perjalanan penyakit Sepsis ini sangat cepat karena bisa membuat heart
Failure sehingga kondisi tubuh menurun karena imunitas turun.Teringat pada ibu Fatimah bahwa gara gara tertusuk jarum dan dibiarkan akhirnya bengkak dan sepsis meninggal juga,
Sepsis merupakan kondisi serius karena dapat menyebabkan kegagalan organ vital tubuh seperti paru-paru dan ginjal.jangan disepelekan karena segala infeksi bisa membuat
SEPSIS dan perlu dipertahankan Infeksi bakteri, jamur, virus, atau parasit bisa memicu terjadinya penyakit sepsis. begitu pula infeksi sistem pernapasan, seperti pneumonia. Infeksi sistem urinaria (saluran kemih) Jadi sepsis itu bahayakah. Mari kita bahas……

APA ITU SEPSIS ?
Sepsis adalah suatu kondisi yang terjadi karena reaksi berlebihan dan tidak terkendali dari sistem imun tubuh terhadap infeksi yang dapat menyebabkan gangguan pada organ dan jaringan tubuh. Kondisi ini perlu ditangani segera agar tidak memicu gagal organ dan bahkan kematian pada penderitanya.pemicu dari berbagai infeksi bakteri, infeksi jamur, infeksi parasit, ataupun infeksi virus.

Sepsis dapat terjadi akibat infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit di bagian tubuh mana pun. Namun, sepsis paling sering terjadi akibat infeksi di paru-paru, saluran kemih, aliran darah, kulit, atau saluran pencernaan.Tanda-tanda infeksi adalah gejala awal sepsis. Gejala yang bisa muncul antara lain demam, hipotermia (suhu tubuh rendah), menggigil, detak jantung meningkat, tekanan darah menurun, napas cepat atau sesak, diare, mual dan muntah, nyeri otot, linglung, hingga penurunan kesadaran.

Dengan perkataan lain : Sepsis adalah kondisi yang disebabkan oleh reaksi berlebihan (ekstrem) dari sistem imun tubuh terhadap suatu infeksi. Penderita sepsis akan mengalami peradangan yang cukup parah di seluruh tubuh yang dapat berujung pada kerusakan jaringan dan organ.karena bisa menyebabkan terjadinya penggumpalan darah di dalam pembuluh darah penderitanya. Hal ini pun menyebabkan penurunan jumlah darah yang mengalir ke berbagai organ dan jaringan tubuh sehingga menyebabkan kerusakan jaringan dan disfungsi organ. Apabila tidak ditangani dengan segera, sepsis bisa berujung pada kematian.

Menurut data WHO, dari 30 juta orang yang mengalami sepsis setiap tahunnya satu dari tiga pasien penderita sepsis di rumah sakit dinyatakan meninggal dunia.maka Centers for Disease Control and Prevention (CDC) telah merangkum tiga pencegahan utama sepsis, meliputi:
1. Rajin cuci tangan dengan sabun dan air bersih
2. Kenali gejala sepsis
3. Patuhi aturan pencegahan infeksi

PENYEBAB SEPSIS
1. Infeksi bakteri, jamur, virus, atau parasit
2. Infeksi sistem pernapasan, seperti pneumonia.
3. Infeksi sistem urinaria (saluran kemih).
4. Infeksi sistem pencernaan, seperti radang usus buntu, peritonitis, gangguan usus, dan infeksi hati atau kantung empedu.
5. Infeksi yang menyerang otak atau sumsum tulang belakang.
6. Infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri yang masuk ke dalam darah melalui luka terbuka atau lubang dari pemasangan kateter atau infus.
7. Infeksi kulit yang dapat menyebar yang terjadi di bawah permukaan kulit (selulitis).

FAKTOR RESIKO SEPSIS :
1. Bayi berusia kurang dari satu tahun atau yang terlahir prematur.
2. Orang tua yang sudah lanjut usia, terutama berusia lebih dari 65 tahun.
3. Wanita yang sedang hamil.
4. Wanita yang baru saja melahirkan atau mengalami keguguran.
5. Mengidap penyakit kronis, seperti diabetes, sirosis, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
6. Riwayat pengobatan dengan antibiotik selama 90 hari terakhir.
7. Respons imun rendah, seperti penderita kanker atau penderita HIV/AIDS.
8. Riwayat pengobatan kortikosteroid yang dapat menurunkan kerja sistem imun tubuh.
9. Mengalami luka bakar atau cedera yang cukup parah.
10. Pasien rawat inap di rumah sakit.
11. Diberikan pemasangan kateter, infus, atau selang pernapasan.

TANDA TANDA SEPSIS :
1. Denyut jantung di atas 90 detakan per menit
2. Laju pernapasan lebih dari 20 napas per menit
3. Demam di atas 38 derajat Celcius atau suhu tubuh di bawah 36 derajat Celcius

GEJALA SEPSIS :
1. Detak jantung cepat.
2. Tekanan darah rendah.
3. Demam atau hipotermia.
4. Tubuh terasa hangat dan berkeringat.
5. Pusing dan merasa kebingungan.
6. Napas pendek dan cepat.
7. Ruam kulit.
8. Rasa sakit yang ekstrem.
9. Lelah atau tidak bertenaga.
9. Gangguan pada sistem urinaria, seperti nyeri saat berkemih, oliguria atau overactive bladder (OAB).

PENENTUAN SEPSIS
1. Tes urine: Dapat dilakukan dengan urinalisis dan kultur urine.
2. Tes saturasi oksigen: Untuk mengecek kadar oksigen di dalam darah.
3. Tes darah: Mengecek fungsi organ ginjal dan hati, mendeteksi ada tidaknya infeksi, faktor penggumpalan darah, dan ketidakseimbangan elektrolit.
4. Tes tekanan darah: Menilai kondisi umum pasien apakah terdapat tanda-tanda yang mengarah pada sepsis dan syok sepsis.
5. Tes pernapasan: Laju pernapasan yang lebih cepat dari 22 tarikan napas per menit juga bisa menjadi tanda dari ketidakstabilan hemodinamik yang dapat disebabkan oleh sepsis.
6. Metode pencitraan: Dilakukan dengan foto toraks, USG, MRI, atau CT scan untuk mendeteksi gangguan pada organ dalam.
7. Glasgow Coma Scale atau GCS adalah metode pemeriksaan dasar yang digunakan secara luas untuk mengevaluasi tingkat kesadaran dan sering kali digunakan untuk menilai fungsi neurologis pasien, salah satunya pada kasus yang terkait dengan keparahan cedera otak. Dalam dunia medis, tujuan Glasgow Coma Scale adalah sebagai standar untuk mengukur respons dan status neurologis pasien.3 KomponenPengukuran Glasgow coma scale
1. Respons Mata (Eye Opening Response)
Komponen pertama GCS adalah kemampuan pasien untuk membuka mata sebagai respons terhadap rangsangan secara spontan. Berikut adalah penilaian GCS yang diberikan, antara lain:
Nilai 4: Dapat membuka mata secara spontan.
Nilai 3: Dapat membuka mata sebagai respons terhadap perintah verbal.
Nilai 2: Membuka mata sebagai respons terhadap rangsangan nyeri atau paksaan.
Nilai 1: Tidak dapat membuka mata sama sekali terhadap rangsangan apa pun.

2. Respons Verbal (Verbal Response)
Komponen ini mengevaluasi respons pasien dalam memberikan respon verbal atau kata-kata terhadap rangsangan. Skor penilaian GCS adalah sebagai berikut:
Nilai 5: Oriented (pasien sadar dan merespons pertanyaan dengan benar).
Nilai 4: Confused (pasien bingung atau disorientasi (tidak mengetahui waktu atau tempat mereka berada saat itu, bahkan kadang tak mengenali identitas diri sendiri), namun masih bisa menjawab pertanyaan).
Nilai 3: Words (pasien memberikan respons tidak sesuai dengan instruksi atau pertanyaan).
Nilai 2: Sounds (pasien hanya dapat mengeluarkan suara yang tidak dapat dipahami).
Nilai 1: No response (pasien tidak memberikan respons verbal terhadap rangsangan apapun).

3. Respons Motorik (Motor Response)
Komponen terakhir dalam GCS adalah respons motorik yang menilai gerakan fisik pasien terhadap rangsangan. Skor penilaian GCS yang diberikan adalah sebagai berikut:
Nilai 6: Obeys commands (pasien dapat melakukan gerakan sesuai perintah).
Nilai 5: Moves to localized pain (pasien dapat mengarahkan gerakan ke sumber rangsangan nyeri).
Nilai 4: Flexion or withdrawal from painful stimuli (terjadi fleksi atau pasien menarik atau menghindari rangsangan nyeri).
Nilai 3: Abnormal flexion (pasien menunjukkan gerakan fleksi sebagai respons terhadap rangsangan).
Nilai 2: Abnormal extension (pasien menunjukkan gerakan ekstensi sebagai respons terhadap rangsangan).
Nilai 1: No response (pasien tidak memberikan respons motorik terhadap rangsangan apa pun).

PENGOBATAN SEPSIS
1. Pemberian antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri.
2. Alat bantu pernapasan apabila pasien sulit bernapas.
3. Pemberian obat vasopresor untuk mempertahankan tekanan darah normal.
4. Cairan infus atau intravena (IV) untuk mencegah kehilangan terlalu banyak cairan yang dapat menyebabkan gangguan pada fungsi organ dalam tubuh.
5. Kalau ada gagal g8njal segera lakukan Dialisis (cuci darah) atau Operasi untuk mengangkat jaringan atau organ dalam tubuh yang menyebabkan sepsis.

Demikian ulasan singkat sepsis kami ini,semoga bisa memberni warning bagi kita tentang sepsis ini,mari belajar sehat itu kaya dan kaya itu sehat.semoga !
RobertoNews 1804 《1.7.24(06.00)》
• Praktisi Dokter dan Penulis Ilmu Kesehatan

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait