SURABAYA, beritalima.com – Pembangunan pengarusutaman gender atau PUG di Jatim benar-benar dilakukan secara serius. Berkat keseriusan itu, Jawa Timur berhasil meraih sepuluh kali Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) dari pemerintah pusat menjadi bukti bahwa provinsi ini sangat ramah terhadap perempuan dan anak.
“Jatim adalah provinsi yang rajin mendapat penghargaan, khususnya terkait pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Sebanyak sepuluh kali provinsi mendapat penghargaan APE, bahkan dua diantaranya mendapat kategori tertinggi, yakni APE Kategori Mentor”
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jatim, Drs. H. Saifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul saat Temu Nasional Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA) Tahun 2017 yang mengambil tema “Sinergi untuk Perubahan” di Hotel Vasa Surabaya, Senin (28/8).
Gus Ipul, mengatakan, penghargaan APE kategori Mentor merupakan yang tertinggi dari seluruh kategori yang ada. Penghargaan itu diberikan kepada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah yang berhasil melaksanakan berbagai inovasi yang menjadi inspirasi tentang program Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) secara berkesinambungan melalui pengintegrasian isu gender, perlindungan perempuan, serta perlindungan dan pemenuhan hak anak.
“Penghargaan ini merupakan bukti komitmen Bapak Gubernur serta peran seluruh elemen masyarakat dan bupati/walikota se-Jatim di bidang PUG, khususnya untuk mengatasi permasalahan three ends, yakni akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, akhiri perdagangan manusia, dan akhiri kesenjangan ekonomi” katanya.
Keberhasilan Jatim meraih penghargaan APE didukung pula oleh suksesnya 27 kabupaten/kota di Jatim yang menerima penghargaan kabupaten/kota layak anak (KLA) atas komitmen kepala daerah terhadap pemenuhan hak dan perlindungan anak dalam berbagai tingkatan, yakni pratama, madya, nindya dan utama) pada tahun 2017.
Kinerja Gender Jatim Diatas Nasional
Ditambahkan, keseriusan Pemprov Jatim di bidang PUG dituangkan melalui Perda No. 3 Tahun 2014 tentang RPJM 2014-2019 Prov. Jatim yang salah satu visi misinya pada strategi pembangunan PUG dan Indeks Kinerja Utama (IKU). Keseriusan itu membuahkan hasil yang positif dimana kinerja gender Jatim berada diatas nasional.
“Indeks Pembangunan Gender atau IPG Jatim Tahun 2016 mencapai 91,07 sedangkan IPG nasional 91,03. Jatim merupakan provinsi yang jumlah perempuannya mencapai 19.895.100 atau 50,6% dari jumlah penduduk. Tingginya IPG merupakan bukti bahwa perempuan di Jatim perannya setara dan sama sejahteranya dengan pria” ujarnya.
Menteri PPPA Ajak Lindungi Perempuan dan Anak
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama melindungi perempuan dan anak, khususnya dari kekerasan, kejahatan seksual, dan perdagangan manusia.
“Saat ini masih banyak kasus kekerasan, kejahatan seksual, dan perdagangan manusia yang dialami perempupan dan anak. Untuk mengatasinya, kami membutuhkan bantuan seluruh pihak karena kami tidak bisa bekerja sendiri. Mari kita lindungi perempuan dan anak” katanya.
Lebih lanjut Yohana mengatakan, pemerintah pusat telah membuat Undang-Undang untuk melindungi kaum perempuan dan anak. Hanya saja, masih banyak masyarakat yang belum memahami bahwa perempuan dan anak itu harus dijaga dan dilindungi.
“Dengan adanya Undang-Undang terbaru terkait perlindungan perempuan dan anak, yakni UU No 17 Tahun 2016 akan membuat pelaku kejahatan terhadap perempuan dan anak jera. Sanksinya berat, salah satunya barang siapa melakukan kejahatan seksual terhadap anak-anak maka bisa dikenakan pidana seumur hidup, hukuman mati, hukuman suntik kebiri, dan dipasang chip di tubuhnya” katanya.
PUSPA Ajang Berbagi Inspirasi dan Ciptakan Inovasi PPPA
Pada kesempatan itu, Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat, Agustina Erni mengatakan, PUSPA menjadi ajang untuk berbagi inspirasi dan menciptakan inovasi untuk Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Karena itu, dalam ajang ini panitia mengundang lebih dari 300 peserta dari berbagai elemen.
Diantaranya, dari ormas sebanyak 104 orang, Perguruan Tinggi (17 orang), lembaga profesi (30 orang), media (27 orang), dunia usaha (8 orang), Dinas PPPA Provinsi (50 orang), serta wakil Forkomnas (22 orang). Terdapat 4 sesi dalam temu nasional ini, yakni sesi inspirasi, field trip pasar ide, dan sesi konferensi.
“Sesi inspirasi adalah sesi berbagi pengalaman tentang keberhasilan peserta dalam membangun PPPA di wilayahnya, kemudian sesi fieldtrip, para peserta akan berkunjung dan melihat praktek-praktek cerdas PPPA di Kota Surabaya. Lalu sesi pasar ide adalah sesi diaolog dimana peserta bisa menjual ide-ide kreatif mereka. Kemudian dari ide-ide itu, akan diambil enam ide terbaik yang akan dipresentasikan di sesi konferensi” pungkasnya.
Temu nasional pada kesempatan itu dihadiri oleh perwakilan dari Bappenas, Kepala BPPKB Jatim, Lies IDaewati, Kadin BPPH Provinsi se-Indonesia dari 34 provinsi. (rr)