BALI, beritalima.com – Bali Beach Clean Up, kegiatan bersih-bersih pantai di Bali yang digagas Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) dan Quiksilver Indonesia, tercatat telah mengantongi sekitar 34 ribu ton sampah. Sampah sebanyak itu diambili dari 5 pantai sejak tahun 2007.
“Kami ingin menjadi bagian yang memberi solusi bagi lingkungan,” kata Presiden Direktur Coca-Cola Amatil Indonesia, Kadir Gunduz, saat membuka acara Bali’s Big Eco Weekend 2017 di Pantai Seminyak, Bali, Sabtu (29/7/2017) sore.
Bali Beach Clean Up dilaksanakan setiap hari oleh 78 petugas di sepanjang pantai Kuta, Legian, Seminyak, Jimbaran dan Kedonganan, dibantu 3 truk sampah, 4 traktor pantai, serta 150 tempat sampah baru setiap tahun.
Sampah diambili di sepanjang garis pantai 9,7 kilometer itu 60 persen
berupa sampah organik, 30 persen plastik, dan 10 persen jenis sampah lainnya.
Menurutnya, lingkungan pantai yang bersih tidak hanya berpengaruh pada kenyamanan wisatawan, tapi juga bagi keberlangsungan hidup penyu.
Program Bali Beach Clean Up dikembangkan menjadi konservasi penyu Kuta Beach Sea Turtle Conservation pada 2010, setelah banyak temuan telur penyu jenis Olive Ridley di pantai yang bersih tersebut. Karena itu para peserta Bali’s Big Eco Weekend 2017 juga diajak untuk mengembalikan seribu bayi penyu (tukik) ke laut.
Hingga kini, konservasi tersebut telah mengumpulkan sekitar 202.000 telur penyu dan mengembalikan lebih dari 150 ribu ekor ke habitat aslinya. (Ganefo)