Banyuwangi,beritalima.com – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mewakili Gubernur Jatim menyerahkan 5.000 bibit pohon mangrove secara simbolis kepada 5 orang penerima untuk ditanam di pesisir Pantai Cemara Muncar Kab. Banyuwangi, Senin (7/11) siang.
Wagub Jatim yang akrab disapa Emil Dardak ini mengatakan bahwa penanaman mangrove ini tidak hanya sekedar bentuk komitmen Gubernur Khofifah dalam menjaga ekosistem mangrove di Jawa Timur, tetapi juga menjaga ekosistem maritim serta ekosistem pesisir dari abrasi. Sehingga akan berkontribusi pula pada hasil tangkapan nelayan.
“Karena ini akan menjaga kawasan pesisir dari abrasi menjaga juga ekosistem bagi para nelayan supaya tangkapan ikannya juga baik,” katanya.
Wagub Emil menjelaskan kesinambungan nelayan juga sedikit banyak dipengaruhi bagaimana ekosistem maritim di sekitarnya. Ketika ekosistemnya terjaga dengan baik maka dipastikan hasil tangkapan nelayan juga akan baik.
“Karena semua juga bersumber dari ekosistem di pesisir yang baik,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Emil Dardak, menanam bakau di daerah pantai juga akan sangat berkontribusi dalam menetralisir emisi dari karbondioksida atau CO2 seperti yang dijelaskan oleh GM PLN UID Jatim Lasiran.
“Setiap satu hektar atau 1000 bibit yang kemudian tumbuh ini punya dampak signifikan untuk menetralisir terhadap emisi CO2 yang muncul dari kendaraan menggunakan bahan bakar minyak,” jelasnya.
Oleh sebab itu, Mantan Bupati Trenggalek ini mengapresiasi sinergi dan kolaborasi yang dilakukan pihak PLN Jatim dan juga masyarakat Banyuwangi khusunya nelayan di daerah Muncar dalam upaya konservasi mangrove kali ini.
“Kami bersyukur bahwa PLN Ini juga mengambil peranan strategis di dalam upaya kita untuk melestarikan bahkan meningkatkan tentunya ekosistem mangrove atau bakau yang ada di Jawa Timur,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama juga dilakukan penyerahan bantuan token listrik gratis kepada 3.058 KK di 17 desa yang tersebar di kecamatan Purwoharjo dan Tegaldlimo Kab. Trenggalek yang secara simbolis diserahkan kepada 5 orang penerima manfaat. Ia berharap bantuan tersebut akan bermanfaat untuk meringankan beban masyarakat.
“Jadi mudah-mudahan ini mengurangi beban masyarakat artinya pengeluaran listriknya akan terbantu dan mudah-mudahan segera pulih kembali kondisi Ekonomi kita harga harga akan stabil,” harapnya.
Emil Dardak mengungkapkan bahwa pada tahun ini saja, Pemprov Jatim telah melakukan program prioritas untuk menaikkan rasio elektrifikasi. Diantaranya bantuan instalasi rumah dan sambungan rumah (IRSR) sejumlah 2.700 KK, pemasangan hibah pembangkit listrik tenaga surya (PTLS) solar home system yang sejak tahun 2019 sampai saat ini telah mencapai sebanyak 573 unit yang tersebar di Jawa Timur, dan pemasangan rooftop di gedung pemerintah dan pondok pesantren sebanyak 77 lokasi dengan kapasitas mencapai 3,3 megawatt.
“Harapan kita semua langkah-langkah kita ini akan membantu masyarakat dalam memberikan akses listrik, akses listrik hari ini sangat penting,” ucapnya.
Di akhir ia kembali menyampaikan apresiasi kepada PT PLN Persero atas kolaborasi yang telah dibangun dengan Pemprov Jatim untuk bersama-sama melakukan upaya pemulihan ekosistem di Jawa Timur.
“Kolaborasi ini tentunya akan sangat penting untuk bisa kemudian memperluas jangkauan upaya kita merevitalisasi ekosistem mangrove,” pungkasnya. (*)