SURABAYA, beritalima.com | Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyerahkan Surat Keputusan (SK) kepada 67 orang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya formasi tahun 2021. Penyerahan SK tersebut berlangsung di Lobby Lantai 2 Balai Kota Surabaya, Rabu (27/4/2022).
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Eri Cahyadi memberikan pengarahan sekaligus motivasi kepada puluhan CPNS tersebut. Menurutnya, CPNS yang menerima SK hari ini merupakan orang-orang terpilih. Sebab, dari ribuan pendaftar, hanya 67 orang yang bisa lolos sebagai CPNS di lingkup Pemkot Surabaya.
“Njenengan (anda) adalah agen perubahan. Agen perubahan yang saya harapkan bisa mengubah Pemkot Surabaya di masa yang akan datang. Dan, yang terpenting jangan pernah lupa untuk bersyukur. Karena nasib sampean (anda) itu karena Tuhan, bukan hanya karena kemampuan yang kalian punya,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Terlebih lagi, ia menyatakan, masih ada tahapan 1 hingga 2 tahun sebelum CPNS itu ditetapkan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Selama itu pula, pemkot akan melakukan pemantauan kinerja CPNS setahun ke depan.
“Disitulah anda akan dilihat apakah mampu menjadi PNS atau justru malah bikin salah. Kalau bikin salah, maka bisa dihentikan. Karena itu panjenengan (anda) harus bisa mempertahankan kebaikan-kebaikan sehingga bisa diterima PNS,” pesan dia.
Oleh sebabnya, Wali Kota Eri Cahyadi juga meminta kepada mereka agar tidak mudah mengeluh. Sebab, ia memastikan, mereka akan berhubungan dan bersentuhan langsung dengan masyarakat. “Jangan ada yang gampang mengeluh, harus bersyukur karena sudah menjadi CPNS di Pemkot Surabaya. Itulah yang menjadi bentuk komitmen kita,” katanya.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu juga mengingatkan kepada para CPNS itu agar mulai sekarang meniatkan hati bekerja sebagai pelayan. Karena baginya, mulai dari staf hingga pejabat pemkot adalah seorang pemimpin. Sementara pemimpin dalam ajaran islam adalah sayyid yang berarti pelayan.
“Jadi mulai hari ini niatkan sampean sebagai pelayan. Karena apa? Masih banyak rakyat kita yang menderita, masih banyak rakyat yang membutuhkan uluran tangan kita,” jelasnya.
Wali Kota Eri Cahyadi pun juga meminta para CPNS itu agar dapat menjadi orang yang solutif dan memiliki kemampuan berkomunikasi. Apalagi, mereka akan berhubungan langsung dengan masyarakat. Ia pun mempersilahkan mereka belajar kepada siapapun, baik itu tukang becak maupun tenaga kebersihan.
“Jangan pernah melihat siapa yang memberikan nasihat. Tapi, dengarkan apakah nasihat yang diberikan itu baik. Artinya, kalau nasihat yang diberikan orang itu baik, ya digawe (dipakai),” katanya.
Di sisi lain, Wali Kota Eri Cahyadi juga meminta agar sebelum mulai bertugas ke Perangkat Daerah (PD) terkait, 67 CPNS itu selama 4-5 bulan ke depan dibagi ke tiga PD yang berhubungan dengan anggaran. Lantas, setiap dua minggu sekali selama 5 bukan itu, ia juga ingin mereka dikumpulkan dan memberikan pengarahan langsung.
“Semoga kalian semoga yang masuk hari ini menjadi agen perubahan yang bisa mengubah pemkot menjadi lebih baik lagi untuk melayani dan membahagiakan umat Kota Surabaya,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Surabaya, Rachmad Basari menyampaikan, 67 orang yang menerima SK CPNS tersebut berasal dari formasi pada tahun 2021. Dengan rincian, 65 formasi umum, 1 prestasi dan 1 inklusi. “Dari jumlah 2.091 pelamar, yang memenuhi syarat sebanyak 1337 orang dengan formasi yang tersedia 68,” kata Basari dalam laporannya.
Ia menyebut, dari jumlah 68 formasi di lingkup Pemkot Surabaya, terisi 67 orang CPNS. Sedangkan 1 formasi tidak terisi adalah radiografer pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada. “Jadi, satu formasi kosong karena tidak ada pelamar,” sebutnya.
Basari menambahkan, bahwa TMT atau Terhitung Mulai Tanggal 1 April 2022, SK CPNS formasi 2021 baru diserahkan. Itu lantaran SK tersebut baru diterima pihaknya dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) atau pemerintah pusat. “Hari ini hadir 66 orang CPNS. Sedangkan satu orang izin karena keluarga sakit,” tandasnya. (*)