Jokowi : Minta Generasi Muda Senantiasa Kritis Terhadap Upaya Memecah Belah Bangsa
SERDANGBEDAGAI, Beritalima.com- Jajaran Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai (Pemkab Sergai), Selasa (19/12) memperingatai Hari Bela Negara Tahun 2017 bertempat di Halaman Kantor Bupati di Sei Rampah. Bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) Wakil Bupati (Wabup) Sergai Darma Wijaya dan Komandan Upacara (Danup) Romian Parulian Siagian, S.STP.
Upacara peringatan Hari Bela Negara ini dilaksanakan secara serentak diseluruh pelosok tanah air. Turut hadir dalam upacara Dandim 0204/DS Letkol Arm. Asep Hendra Budiana, Sekdakab Drs. Hadi Winarno, MM, para Asisten, Staf Ahli Bupati, Kepala OPD, Camat serta ASN jajaran Pemkab Sergai.
Dalam sambutan tertulis Presiden Republik Indonesia (Presiden RI) Joko Widodo yang dibacakan Wabup Darma Wijaya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk senantiasa belajar dari sejarah perjuangan bangsa. Sejarah mencatat bahwa RI bisa berdiri tegak sebagai bangsa yang berdaulat tidak lepas dari semangat bela negara dari seluruh kekuatan rakyat. Mereka berjuang mengorbankan jiwa raganya untuk membela tanah airnya dari para penjajah.
Selanjutnya Presiden RI, sejarah juga mencatat bahwa membela negara tidak hanya dilakukan dengan kekuatan senjata, akan tetapi juga dilakukan oleh setiap warga negara dengan kesadarannya untuk membela negara dalam bentuk yang lain, kata Presiden.
Maka pada momentum peringatan Hari Bela Negara hari ini, Joko Widodo ingin mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk melakukan aksi nyata dalam pembelaan negara. Di era ketergantungan terhadap teknologi informasi telah membawa kita semua pada cara pandang terhadap berbagai kemungkinan ancaman.
Kemudahan dan kecanggihan akses digitalisasi internet di abad milenium sudah sangat potensial mempengaruhi mindset manusia termasuk beragam informasi dan faham-faham yang dapat merubah moral dan kepribadian suatu bangsa. Oleh karenanya saya minta kepada seluruh rakyat Indonesia, khususnya para generasi muda, generasi milenial sebagai penduduk mayoritas rakyat Indonesia untuk senantiasa kritis terhadap upaya memecah belah bangsa, merendahkan martabat bangsa dan senantiasa waspada terhadap upaya infiltrasi ideologi dengan cara yang halus dan kekinian yang ingin merubah atau menggantikan Pancasila dan ingin memecah belah NKRI.
Para generasi muda adalah pemimpin dimasa mendatang, harus berperan dan bangga dengan ke-Indonesiaannya serta harus hebat untuk dirinya, untuk bangsanya dan negaranya. Itulah bagian dari bentuk bela negara yang sesungguhnya di era kekinian. Tantangan sekarang adalah bagaimana para generasi muda Indonesia ini meningkatkan kualitas pengorbanan kepada bangsa dan negara dihadapkan pada bentuk dan sifat ancaman modern tersebut, jelas Presiden Joko Widodo.(sug/sit)