SERGAI, beritalima.com | Dalam situasi zona merah yang masih akan diambang menuju zona aman di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, kini terlihat ratusan petani asal Deli Serdang dan Medan yang berasal Zona Merah di izinkan tidur di posko covid-19, tepatnya di Rumdis Bupati Sergai.Jumat malam (21/6/2020).
Hasil pantuan awak media dilokasi, Ratusan petani tergabung dalam Serikat Petani Simalingkar Bersatu (SPSB) dan Serikat Tani Mencirim Bersatu (STMB) Medan dan Deli Serdang singgah di posko covid-19 rumah Dinas Bupati dan areal kantor Bupati Sergai.
Bahkan hasil penelusuran awak media, bahwa ratusan petani asal Deli Serdang dan Medan singgah di posko covid-19 berkat adanya izin dari Bupati Sergai Ir, H. Soekirman untuk memberikan penginapan di rumah dinas tersebut.
Hal ini ketika awak media wawancarai Kordinator aksi, Sulaeman Wardana di posko Covid-19, saat memberikan ucapan terimah kasih kepada Bupati Sergai Ir. H. Soekirman yang telah memberikan penginapan dan makan bagi para petani.
“Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Bupati Sergai Ir.H. Soekirman yang telah memberikan penginapan dan makan bagi para petani yang saat ini ingin mencari keadilan dalam penyelesaian konflik area lahan perumahan yang sudah belasan tahun ditempati, namun kini menjadi masalah dengan pihak PTPN II.
Ratusan petani ini akan terus berjuang untuk mendapatnan keadilan dengan mendatangi Presiden RI Ir. Jokowi berjalan kaki menuju Jakarta Pusat. Kami hanya minta Jokowi turun tangan menyelesaikan konflik area seluas yang tergabung dalam SPSB dengan PTPN II + 854 Ha dan area tergabung STMB seluas + 323,5 Ha,”ungkap Sulaeman Wardana.
Ratusan petani melakukan aksi jalan kaki dari Medan menuju Istana Negara di Jakarta itu dilakukan untuk mendapatkan perlindungan dari negara. Bahwa petani Dusun Bekala Desa Simalingkar A dan B Desa Mencirim, Deli Serdang telah dirampas haknya, ”tutupnya.
Hal ini membuat tidak sedikit warga yang tinggal domisil di Sei Rampah terlihat sangat kecewa Posko Covid-19 dijadikan penginapan warga dari asal zona merah.
” Bukan kita tidak pro petani, masih banyak lokasi lain, ada reflika, ini sangat tidak etis posko covid-19 yang juga rumah dinas bupati dikerumuni ratusan warga yang datang dari zona merah. Jangan karena Bupati tidak pernah tinggal di rumah dinas itu lantas mempersilahkan orang tidur di situ, ini cari sensasi namanya” papar para warga Firdaus.
Senada juga dikatakan tokoh Masyarakat Seirampah, Badrun ( 57) warga Firdaus, sangat menyayangkan, ditengah kondisi Covid-19, dengan status Zona Merah, Gugus Tugas Kabupaten Serdang Bedagai menerima 200 orang petani untuk menginap di rumah dinas bupati.
Kita tidak menyalahkan para petani yang mencari keadilan, tetapi dengan situasi wabah Covid-19 ini, harusnya di tunda kegiatan yang bersifat mengumpulkan massa dalam jumlah banyak orang. Hal ini sesuai dengan himbauan dari pemerintah, ”Ucap Badrun. (Budi)