JAKARTA – Provinsi-provinsi di Indonesia harus belajar dari penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari provinsi Sumatera Utara, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Timur. Karena hanya dalam 2 minggu penerapan PPKM, sudah memperlihatkan perbaikan pada 3 indikator penilaian.
“Perbaikan terlihat pada indikator penambahan kasus positif, sembuh dan meninggal mingguan,” Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Kamis (25/3/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Dari ketiga provinsi tersebut, pada kasus positif dan kasus kematian baru, mengalami penurunan selama 2 minggu terakhir. Begitu pun dengan angka kesembuhan baru, mengalami kenaikan selama 2 minggu pelaksaanaan PPKM. “Hal ini menunjukkan bahwa pada ketiga daerah ini hanya butuh waktu 2 minggu untuk melihat dampak dari perkembangan 3 indikator ini,” lanjut Wiku.
Dampak yang dihasilkan dalam 2 minggu ini, dapat tercapai karena penerapan kebijakan dilaksanakan dengan baik dan serius. Sehingga berdampak secara menyeluruh pada 3 indikator sekaligus. Dimana biasanya, perkembangan pada suatu daerah yang menerapkan kebijakan PPKM, tidak sekaligus menunjukkan perbaikan pada 3 indikator penilaian.
“Namun, perlu menjadi catatan, bahwa dampak dari penerapan kebijakan memang bervariasi pada setiap wilayah, tergantung jumlah kasus Covid-19 di wilayah tersebut, jumlah penduduk, karakteristik wilayah dan pendekatan yang diterapkan di wilayahnya masing-masing,” ia menambahkan.
Karenanya prinsip penilaian PPKM adalah pelibatan seluruh unsur masyarakat pada tingkat terkecil yang tentunya diiringi kolaborasi dan Koordinasi yang baik. PPKM Mikro juga mengedepankan kearifan lokal dan pemanfaatan keunikan, serta kearifan lokal dalam mencari solusi untuk meningkatkan kualitas penanganan Covid-19 di wilayahnya masing-masing.
Diharapkan dengan pembelajaran ini, bagi provinsi-provinsi yang masih mengalami perkembangan ke arah yang kurang diharapkan, dapat belajar dari ketiga provinsi ini. Karena PPKM Mikro dapat mencegah suatu daerah yang belum parah untuk menjadi parah.
“Dan melindungi masyarakat salah satunya bisa melalui kebijakan ini, karena terbukti efektif. Tentunya seluruh provinsi di Indonesia harus saling mendukung, sehingga dapat terwujud perbaikan secara kolektif hingga mampu meningkatkan penanganan Covid-19 secara signifikan di tingkat nasional,” pesan Wiku.