Jombang | beritalima.com – Serah Terima Jabatan Kepala Madrasah Aliyah Negeri 2 Jombang tidak bisa diliput oleh wartawan alasannya harus ada ijin dari pengurus Pondok Pesantren Darul Ulum, Rejoso, Jombang. Sebelumnya juga ditanya oleh penjaga MAN 2 Jombang, sudah mendapat ijin apa belum.
Kepala Tata Usaha MAN 2 Jombang Mohamad Jamzuri juga menerangkan berdasarkan aturan pondok tidak punya kewenangan memberi ijin wartawan meliput sertijab. Bahkan hingga selesai KTU MAN tersebut tidak reaksi menghadap pengurua pondok pesantren bahkan meninggalkan wartawan ini.
Yang pada gilirannya wartawan mencoba doo stop Kepala Kantor Kemenag Jombang di lantai diteriaki oleh staf dan guru madrasah dengan sekeras kerasnya padahal di lantai tersebut tidak tulisan batas kesucian. Hingga akhirnya wartawan di dorong disuruh keluar areal oleh beberapa orang, guru atau staf termasuk Gilang menyaksikan pendorongan wartawan ini sampai keluar.
Namun saat diajak bicara oleh Gilang, langsung diteriaki lagi oleh penjaga MAN 2 dengan orang berseragam ijo lengan panjang, “Mas perintah Kepala Madrasah harus keluar,”. Namun ketika wartawan ini berbalik tanya apa betul Kepala Madrasah menyuruh keluar, malah penjaga madrasah dan staf madrasah tersebut tetap menyuruh keluar.
Lebih jauh sebelumnya, ternyata Erma Rahmawati, S.Pd memang tidak welcome dengan wartawan semenjak menjabat aebagai Kepala MAN 1 Jombang. Hanya welcome dengan wartawan yang hanya bergabung di perusahaan besar.
Sedangkan pada pelipun wartawan ini untuk memwawancara Erma saag menjadi Kamad MAN 1 Jombang selalu gagal diwawancara padahal di madrasahnya kerap terlihat ada kegiatan namun wartawan ini sulit meminta keterangan isi dari kegiatan yang dilaksanakan.
Kendati mencoba bertanya kepada KTU MAN 1 Jombang, jawabnya selalu tidak ada di tempat atau sekalipun ada tengah mengikuti rapat internal atau sedang mengikuti rapat di luar
Jurnalis
