JAKARTA, beritalima.com | Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta senantiasa melakukan Government Branding melalui kampanye “Urus Izin Sendiri Itu Mudah”. Kampanye tersebut bukan hanya menyasar kepada kelompok warga potensial pemohon perizinan tetapi juga dikembangkan dengan menyasar kelompok rentan, khususnya anak- anak. Hal tersebut dilaksanakan sebagai implementasi dari Undang Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, dimana Pelayanan Publik yang Prima merupakan kebutuhan dasar dan hak sipil setiap warga negara.
Berangkat dari hal tersebut, DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta mengadakan kegiatan sosialisasi bertajuk Mal Pelayanan Publik Mendongeng “Sebuah Pesan Cerita, Urus Izin Sendiri Itu Mudah” dengan menghadirkan Maestro Dongeng Indonesia, Mochammad Awam Prakoso, atau yang lebih dikenal dengan Kak Awam. Dalam kesempatan kali ini, DPMPTSP mengundang siswa-siswi dari PAUD di wilayah Kelurahan Manggarai Selatan dan Kelurahan Petojo Utara.
Ditemui di Mal Pelayanan Publik Provinsi DKI Jakarta, Kepala DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta, Benni Aguscandra mengemukakan tujuan dari diselenggarakan kegiatan ini adalah untuk menanamkan nilai- nilai moral serta membentuk karakter positif anak.
“dongeng merupakan salah satu metode efektif dalam menanamkan nilai- nilai moral serta pembentuk karakter positif anak. Mal Pelayanan Publik Mendongeng bertujuan mengenalkan kata “izin” sejak dini kepada anak dengan makna yang positif dan membahagiakan” kata Benni, Senin, (18/11/2019).
Benni menambahkan kegiatan Mal Pelayanan Publik Mendongeng ini merupakan kali kedua diselenggarakan setelah sebelumnya dilakukan pada bulan April 2019 di Taman Mal Pelayanan Publik. Melihat animo anak- anak yang semangat untuk mendengarkan cerita dongeng dan menerapkan penggunaan kata “izin” pada kehidupan sehari- hari membuat pihaknya menjadi terpacu untuk menebarkan pesan positif ini lebih luas lagi. Selain mendengarkan dongeng inspiratif, anak-anak juga diajak keliling Mal Pelayanan Publik Provinsi DKI Jakarta untuk mengenal penyelenggaraan pelayanan publik sejak dini.
“ada dua hal penting yang perlu diwariskan pada anak-anak kita, yaitu kebiasaan baik dan kenangan baik. Diharapkan kegiatan pada hari ini, dapat menjadi bekal mereka menjalani hidup kelak, khususnya dalam menanamkan nilai-nilai untuk mengurus perizinan secara mandiri tanpa menggunakan pihak ketiga karena urus izin sendiri itu mudah” ujar Benni.
Ditemui dalam kesempatan yang sama, Kak Awam mengatakan kegiatan Mal Pelayanan Publik Mendongeng ini selain menebarkan keceriaan lewat cerita- cerita menarik namun juga memberikan manfaat akan penanaman nilai dan karakter positif pada anak mengenai budi pekerti yang baik akan kepatuhan, kesadaran pentingnya mengurus izin, serta pembentukan image positif mengenai kemudahan pengurusan izin di Jakarta.
“Kegiatan hari ini sangat seru dan menarik. Anak- anak PAUD mendengarkan dongeng dengan antusias, belajar berkreatifitas sekaligus belajar mengenai pentingnya meminta izin dimulai dari hal- hal sederhana seperti izin terlebih dahulu sebelum meminjam barang teman, izin kepada orang tua sebelum pergi bermain dan lain sebagainya. Belajar mengenai perizinan yang dikemas dalam bentuk dongeng ini merupakan suatu terobosan baru untuk meningkatkan kesadaran dan melunturkan stigma negatif terkait perizinan yang identik dengan rumit dan berbelit menjadi mudah dan menyenangkan” ujar pria yang pernah memecahkan Rekor mendongeng terlama (8 jam) nonstop dari Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) dan juga menerima penghargaan sebagai Tokoh Perlindungan Anak Inovatif dari KPAI tersebut.
Komunikasi Efektif dalam Sosialisasi Perizinan
Wakil Ketua 2 Tim Penggerak PKK Kota Administrasi Jakarta Selatan, Essie Feransie Munjirin mengaku mengapresiasi kegiatan Mal Pelayanan Publik Mendongeng yang dinilainya sangat menginspirasi dan bisa menjadi percontohan bagi instansi- instansi lainnya.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan Mal Pelayanan Publik Mendongeng yang menurut saya sangat inovatif dan bisa menjadi percontohan bagi instansi lain, bagaimana kita bisa melakukan sosialisasi atau kampanye dengan lebih kreatif dan bisa menyasar ke segala lapisan masyarakat tidak terkecuali anak- anak,” kata Essie.
Hal senada juga diungkapkan oleh Wakil Ketua 2 Tim Penggerak PKK Kota Administrasi Jakarta Pusat, Herlina Iqbal Kamarudin yang menilai bahwa dongeng Urus Izin Sendiri Itu Mudah tidak hanya mampu menggerakan kesadaran anak- anak namun sekaligus megedukasi kepada para wali murid untuk tertib administrasi dan mengurus perizinan secara mandiri.
“Ini penting sebagai wadah edukasi selain untuk anak- anak juga utamanya untuk para wali murid bahwa mengurus perizinan itu ternyata mudah, dan tidak perlu menggunakan perantara atau pihak ketiga. Terlebih DPMPTSP telah menghadirkan banyak inovasi layanan yang tersedia di Mal Pelayanan Publik ini,” pungkas Herlina.
Sementara itu Kepala Bidang Pengaduan dan Komunikasi Masyarakat DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta, Maryanta menyampaikan Mal Pelayanan Publik Mendongeng merupakan upaya DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta dalam menyikapi tantangan komunikasi dalam era Revolusi Industri 4.0.
“tantangan komunikasi pada era Revolusi Industri 4.0 adalah saat ini komunikasi tidak dapat hanya dilakukan melalui dua arah saja melainkan harus dari segala penjuru” ujar Maryanta saat ditemui di lokasi acara Mal Pelayanan Publik Mendongeng, Ruang Amphiteater, Mal Pelayanan Publik Provinsi DKI Jakarta, Jl. HR Rasuna Said Kav. C-22, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Maryanta menambahkan berbagai upaya terus dilakukan oleh DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta dalam kinerja nyata dengan berkomitmen memberikan kemudahan dan pendekatan layanan kepada masyarakat, tidak terkecuali dalam pelaksanaan dan pengembangan berbagai kegiatan komunikasi masyarakat yang efektif dan tepat sasaran.
“di samping kinerja nyata, pelaksanaan komunikasi masyarakat yang efektif juga sangat dibutuhkan oleh penyelenggara pelayanan publik, khususnya dalam menyampaikan gagasan dan membentuk citra birokrasi yang bersih, berintegritas dan transparan dalam pelaksanaan reformasi birokrasi” tutup Maryanta.