Jombang | beritalima.com – Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 9 Kepuhdoko, Tembelang, Jombang, dalam penyusunan anggaran madrasah tahun 2022 berbasis Evaluasi Diri Madrasah (EDM) dan elektronik. Dalam pelaksanaannya dilaksanakan sesuai petunjuk teknis yang dikeluarkan Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama tahun 2020.
“Dalam penyusunan anggaran madrasah sepanjang tahun 2020/2021 menyesuaikan kondisi pandemi covid-19. Semua anggaran operasional madrasah refokusing sehingga anak harus belajar di rumah secara daring hingga pembelajaran tatap muka,” terang Hj. Faridah Kepala Madrasah MAN 9 Kepuhdoko kepada beritalima.com, Jum’at (18/6/2021).
Ia pun menjelaskan bahwa untuk penyusunan anggaran 2022, masih menunggu informasi dari Kementerian Agama Kabupaten Jombang, namun sampai saat ini katanya, aktivitas MAN 9 tetap menerapkan protokol kesehatan selama pembelajaran tatap muka.
“Sekarang ini libur nanti masuk kembali bulan Juli namun belum menghitung jumlah siswa yang mendaftar karena jumlah kelas berkisar 3 – 4 kelas,” tandas Faridah.
Lebih lanjut diungkapkan Kepala MAN 9, yang baru menjabat kurang lebih 1 tahun bisa mendongkrak keterampilan siswa, dibanding sebelumnya sama sekali tidak memiliki UKS sebagai pendidikan ekstra kurikuker (ekskul). Sekarang ini sudah ada keterampilan tata boga, tata busa, kecantikan dan otomotif.
Sesuai yang direncanakan Dirjen Pendis Kementerian Agama, Rencana Kerja Anggaran Madrasah Aliyah Negeri 9 yang berbasis elektronik itu, seperti yang disampaikan Kakan Kemenag Jombang saat workshop yang diselenggarakan di MAN 4 Denanyar, 15 Juni 2021 belum lama ini, dapat disinkronisasikan dengan rencana strategis Kementerian Agama yang menurut penjabarannya dapat dipertanggungjawabkan sebaik – baiknya.
“Semua keterampilan yang kita terapkan semuanya di MAN 9 Kepuhdoko sudah bekerjasama dengan entepreneur – entepreneur yang ada di Kabupaten Jombang termasuk ekskul otomotif sudah kerjasama dengan Astra,” terangnya.
Seperti yang dikutip beritalima.com saat meliput peyusunan anggaran 2022 berbasis EDM dan e-RKAM yang diikuti seluruh Satker Kementerian Agama Kabupaten Jombang. Renstra berdasarkan penjabaran Kakan Kemenag Jombang, bertujuan untuk menjabarkan amanat rencana pembangunan jangka menengah Kementerian Agama dalam bentuk sasaran program yang bersifat hasil atau outcome dari sasar kegiatan yang bersifat keluaran atau output.
Hal lain diungkapkan Hj. Faridah, terhadap penerimaan siswa, tidak menggunakan sistem zonasi di lingkungan madrasah, siapapun bisa mendaftar berbeda dengan pendidikan umum menerapkan sistem zonasi saat PPDB tanpa melihat indeks prestasi siswa.
Namun diakui juga oleh Kepala MAN 9 Kepuhdoko, tentang pendidikan disiplin di MAN 9 ini untuk membentuk carakrer building, bisa tiga kali perjuangan dibanding madrasah yang sudah besar karena di madrasah besar kata Hj. Faridah, dalam sistem pendidikannya sudah terpolarisasi dengan sikap disiplin sehingga para guru dan peserta didik tidak begitu banyak perjuangannya.
“Jadi kita dalam menerapkan disiplin untuk membentuk carakter building lebih banyak sabarnya,” pungkasnya.
Reporter : Dedy Mulyadi