Setahun Prabowo-Gibran, Sektor Ekonomi Kreatif Genjot Ekspor Nasional

  • Whatsapp
Setahun Prabowo-Gibran, sektor ekonomi kreatif genjot ekspor nasional (foto: kemenekraf)

Jakarta, beritalima.com| – Menteri Ekonomi Kreatif (Menteri Ekraf) Teuku Riefky Harsya menjelaskan kontribusi ekraf dalam menggenjot ekspor nasional di momen setahun pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Teuku Riefky juga memaparkan sektor ekraf kini telah menyerap 26,5 juta tenaga kerja, dengan mayoritas berasal dari kalangan muda dan perempuan.

“Nilai ekspor dari sektor ekonomi kreatif pada akhir tahun 2024 mencapai sekitar 25 miliar dolar AS atau setara Rp 400 triliun, menyumbang lebih dari 9% terhadap total ekspor nasional,” ujar Teuku Riefky saat menjadi panelis dalam acara talkshow ‘1 Tahun Prabowo–Gibran’ yang disiarkan oleh Metro TV.

Bertempat di Hotel JS Luwansa, Jakarta, acara ini menghadirkan sejumlah pembicara lintas sektor membahas tema ‘Ekspor-Impor: Dinamika Kunci Pertumbuhan Ekonomi’. Tampak hadir empat panelis lainnya yaitu Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza, Direktur Program dan Kebijakan PRASASTI Piter Abdullah Redjalam, Direktur Eksekutif INDEF Esther Sri Astuti, dan Ketua Gabungan Pengusaha Eksportir Indonesia Benny Soetrisno.

Teuku Riefky menjelaskan, sektor ekraf menjadi salah satu motor penting dalam pertumbuhan ekspor nasional. Pada 2025 Kementerian Ekraf ditargetkan mampu peningkatan ekspor menjadi 26 miliar dolar AS, naik 1 miliar dolar dari tahun sebelumnya.

Dari sisi investasi, sektor ekraf menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan. Total investasi hingga pertengahan 2025 telah mencapai Rp 90 triliun, atau sekitar 66% dari total target investasi. Subsektor dengan kontribusi tertinggi antara lain bisnis aplikasi, fesyen, kuliner, dan kriya, diikuti oleh subsektor gim, musik, dan film animasi yang juga terus berkembang hingga level internasional.

“Pada semester pertama 2025 realisasi ekspor telah mencapai sekitar 50% dari target BPS. Tahun depan, kami menargetkan kenaikan menjadi 28 miliar dolar AS atau sekitar Rp 450 triliun untuk nilai Ekspor. Kami juga berharap peningkatan nilai investasi dapat terjadi untuk memperkuat kapasitas ekspor sekaligus memperluas peluang pasar internasional,” terang Teuku Riefky.

Lalu, “sektor ini bukan hanya memperkuat kelas menengah, tetapi juga membuka lapangan kerja yang inklusif dan adaptif terhadap perkembangan teknologi serta tren global. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, lembaga keuangan, dan komunitas kreatif menjadi kunci agar produk Indonesia mampu bersaing di pasar global,” tegasnya.

Sementara Wamenperin Faisol Riza mengatakan pabrik manufaktur menyumbang lebih dari 70% ya dari total ekspor Indonesia, namun dalam 1 tahun terakhir manufaktur pada bidang tekstil yang tumbuh sangat pesat bersama dengan elektronik.

“Sektor yang paling tumbuh pesat Untuk 1 tahun terakhir ini terutama yang liberal intensif ya tekstil dan juga elektronik yang sekarang tumbuh. Bahkan catatan Kementerian Perindustrian menunjukkan investasi pada sektor tekstil Tetapi nyatanya ada banyak sekali yang sekarang terjadi di investor terutama dari luar melakukan relokasi justru di sektor ini,” tutur Faisol.

Jurnalis: abri/rendy

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait