MADIUN, beritalima.com- Bakal calon walikota Madiun yang diusung koalisi poros tengah (Gerindra-Golkar-PKS), Yusuf Rohana – Bambang Wahyudi, resmi mendaftar ke KPU Kota Madiun, Jawa Timur, Senin 8 Januari 2018.
Pasangan dengan jargon Madiun “MAS” (Madiun Adil Sejahtera) ini, mendaftar dengan diantar oleh pengurus dan simpatisan partai pengusung.
Pasangan Yusuf Rohana – Bambang Wahyudi yang mengenakan busana berkap dan dan blangkon (pakaian adat Jawa), diterima langsung oleh ketua KPU Kota Madiun, Sasongko, dengan didampingi ketua Panwas Kota Madiun, Kokok Heru Purwoko.
Diberitakan sebelumnya, rekomendasi dari Partai Gerinda-Golkar dan PKS untuk calon yang bakal maju dalam Pemilukada Kota Madiun, Jawa Timur, akhirnya jatuh ke pasangan Yusuf Rohana-Bambang Wahyudi.
Rekomendasi dari koalisi tiga partai tersebut untuk pasangan Yusuf Rohana-Bambang Wahyudi, diserahkan oleh Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur, Hadi Dediansyah kepada Bambang Wahyudi, di rumah makan Joglo Taman, Kota Madiun, Minggu 7 Januari 2018, malam.
Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur, Hadi Dediansyah, mengatakan, proses rekomendasi pencalonan dari partai Gerindra untuk Pemilukada Kota Madiun, memang perlu waktu yang lama. Alasannya, karena Gerindra tidak bisa memunculkan nama dalam waktu singkat.
“Proses ini melalui tahapan-tahapan. Kita sudah mencoba melalui proses Rakercabsus. Pada saat itu kita sudah menerima beberapa calon, terus kita mengadakan pendekatan-pendekatan kepada calon. Pada saat Rakercabsus, banyak yang mencalonkan tapi tidak hadir. Kemudian ada dua yang hadir. Tapi kami dari DPD Gerindra sudah melakukan pendekatan dengan calon yang hadir, namun jawabannya selalu tidak meyakinkan,” terang Hadi Dediansyah.
Makanya dengan kegelisahan Partai Gerindra, lanjutnya, kemudian mencoba untuk memverifikasi lagi dan melakukan komunikasi dengan partai lain. Karena kalau Gerindra sendiri tidak bisa untuk mengusung calon walikota.
“Makanya Gerindra melakukan manuver melakukan pendekatan dengan partai lain terutama Golkar dan PKS. DIsatu sisi, Golkar dan PKS ini ada komunikasi yang intens. Kemudian ada kesepakatan bahwa tiga kekuatan partai politik di Kota Madiun ini, Golkar, Gerindra dan PKS siap mengusung satu pasang calon. Kemudian disepakati dalam forum koalisi itu, sepakat mengusung Yusuf-Bambang,” tambahnya.
Ketika dikonfirmasi wartawan tentang posisi kader PKS, Yusuf, pada posisi AE-1 (sebutan untuk walikota Madiun), sedangkan kursi PKS hanya satu di DPRD Kota Madiun, menurutnya, ini merupakan ‘keunikan’ partai Gerindra.
“Inilah keunikan Gerindra. Gerindra itu tidak arogan, Gerindra tidak egois walaupun kursinya menentukan. Karena kesiapan calon ini ada di saudara Yusuf. Dari sektor pengalaman juga sangat luar biasa,” jelasnya.
Sementara itu meski popularitas Yusuf kurang di Kota Madiun, Hadi mengaku itu tidak dijadikan paramater. “Yang jelas potensi yang kita lihat, saudara Yusuf adalah salah satu tokoh di kalangan PKS. Kemudian saudara Bambang khan belum pernah tarung di percaturan politik. Makanya Gerindra memahami yang lebih pengalaman adalah saudara Yusuf,” paparnya.
Sebelumnya, dalam rapat sosialisasi rekomendasi, Hadi mengatakan, koalisi poros tengah ini siap menghadapi calon siapapun dalam Pemilukada Kota Madiun yang digelar 27 Juni mendatang.
“Bahwa koalisi Poros Tengah ini sangat siap berhadapan dengan siapapun dan siap menang,” tegas Hadi.
Untuk diketahui, Yusuf Rohana merupakan anggota Komisi B DPRD Jawa Timur, yang juga ketua fraksi PKS. Sedangkan Bambang Wahyudi, merupakan ketua DPC Partai Gerindra Kota Madiun.
Dari koalisi tiga partai ini, mereka mempunyai dukungan 7 kursi di DPRD Kota Madiun. Masing-masing Gerindra 4 kursi, Golkar 2 kursi dan PKS 1 kursi. (Tono/dibyo)