SURABAYA, beritalima.com | Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Surabaya terus bergotong-royong untuk mencapai target herd immunity di Kota Pahlawan. Bahkan, upaya ini juga didukung stakeholder dengan cara memberikan bantuan untuk penanggulangan Covid-19 di Surabaya.
Namun, ketika target herd immunity di Kota Surabaya telah tercapai, Wali Kota Eri menyatakan, tak akan berhenti sampai di situ. Sebab, ketika berbicara herd immunity, hal ini tentu juga berkaitan dengan daerah aglomerasi.
“Kami katakan, kita tidak berhenti di situ. Karena, aglomerasi Surabaya ini saya selalu katakan bukan hanya Surabaya saja, tapi Surabaya Raya (Surabaya, Sidoarjo, Gresik). Karena itu kebersamaan kita,” kata Wali Kota Eri di Balai Kota Surabaya, Rabu (18/8/2021).
Oleh karena itu, Wali Kota Eri menyebut, ketika nanti seluruh warga Surabaya telah menerima dua kali dosis vaksin, maka ‘Respons Cepat Mobil Vaksin Keliling’ siap diterjunkan membantu daerah aglomerasi. Termasuk pula membantu menyiapkan tenaga kesehatan. Sedangkan daerah aglomerasi, hanya menyiapkan vaksin dan lokasinya.
“Kami sampaikan kepada Pak Kapolres, kalau vaksin sudah selesai di Surabaya, maka mobil kita siap kirimkan ke sana (aglomerasi). Juga, dengan nakesnya. Misalnya di Sidoarjo ada vaksin, mobil kita bisa terjun ke sana. Kita melakukan vaksinasi di sana,” jelasnya.
Wali Kota Eri juga menjelaskan, bahwa wilayah aglomerasi itu saling berkaitan. Sehingga ketika vaksinasi di Surabaya sudah tercapai dan wilayah aglomerasi belum, tentu hal ini juga akan berpengaruh. Makanya dibutuhkan kerjasama dan gotong-royong dalam mewujudkan herd immunity di Surabaya Raya.
“Karena apa? Aglomerasi berpengaruh betul. Kalau (vaksinasi) Surabaya sudah, lainnya belum, ya sama saja. Sehingga dengan kerendahan hati seluruh Kepala Daerah, tidak ada yang lebih hebat, tapi kebersamaan, bahu membahu, tolong menolong dan gotong-royonglah yang bisa menyelesaikan pandemi Covid-19,” papar dia.
Bagi dia, ketika Surabaya Raya sudah mencapai target herd immunity, maka baru bisa dikatakan Merdeka dari Covid-19. Karenanya, untuk mewujudkan hal itu, ia juga mengajak seluruhnya untuk saling meletakkan ego satu sama lain dan lebih mengutamakan kepentingan masyarakat. “Bagian dari Merdeka ya Surabaya Raya. Makanya kami letakkan pakaian kita (ego), untuk kepentingan bersama,” tuturnya.
Rencana Wali Kota Eri membantu mewujudkan herd immunity di wilayah aglomerasi, rupanya mendapat dukungan dan apresiasi dari kalangan legislatif. Bahkan, dukungan ini disampaikan langsung Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono.
“Saya setuju. Sejak awal kan Pak Wali Kota menunjukkan bahwa sebelum dilantik, beliau ketemu Bupati Sidoarjo dan Bupati Gresik itu Surabaya ingin mengembangkan sinergitas dengan daerah-daerah sekitar. Termasuk sekarang aplikasinya dalam menangani Covid-19,” kata Awi sapaan lekatnya.
Terlebih pula, Awi menyebut, ketika target herd immunity di Kota Surabaya telah terbangun, namun wilayah aglomerasi belum, tentu hal ini akan menjadi kendala. Apalagi, Kota Surabaya menjadi pusat pergerakan masyarakat di wilayah Surabaya Raya.
“Sehingga Surabaya tidak bergerak sendiri, tapi didukung daerah lain. Selain itu, kalau Surabaya sudah mencapai herd immunity, kemudian daerah lain belum, maka akan menjadi persoalan tersendiri. Karenanya saya mendukung,” pungkasnya. (*)