BOGOR, Beritalima.com |
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan menyediakan hotel sebagai tempat isolasi mandiri bagi pasien tanpa gejala.
“Sekarang dalam proses percepatan untuk bisa digunakan sebagai tempat isolasi mandiri. Jadi, tidak di rumah untuk menghindari terjadinya klaster keluarga,” kata dalam webinar di Media Center Graha BNPB Jakarta, Senin (25/1/2021).
Sebelumnya, Pemkot Bogor telah membangun rumah sakit (RS) lapangan. “Ini rumah sakit yang dapat diakses untuk gejala ringan dan komorbid, di kompleks GOR. Ada tujuh ruang IGD, dua ICU, dan 50 bed (maksimal 64 bed) dengan tingkat keterisian masih 29 pasien,” bebernya.
Selain itu, dilengkapi tenaga kesehatan mencapai 225 orang terdiri dari dokter spesialis, dokter umum, perawat dan lainnya. “Mudah-mudahan minggu depan sudah bisa ditambah menjadi maksimal 64 bed,” imbuhnya.
Dikatakan, sejak April 2020 lalu, pemda telah memprediksi terjadi lonjakan kasus Covid-19 pada akhir tahun ini.
“Namun, pada November 2020 sudah terjadi lonjakan kasus dan ada keluhan dari warga tidak mendapat tempat tidur untuk ruang isolasi. Ini bahaya, karena warga terpaksa isolasi di rumah dan akan menjadi sumber klaster keluarga,” kata Bima Arya.
Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Kesehatan per tanggal 21 Januari 2021, angka keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan di DKI Jakarta telah mencapai 85,62% dan Jawa Barat mencapai 77,39%. Sedangkan, tingkat keterisian di RS Darurat Wisma Atlet sudah mencapai 77,63%.
Hal ini menunjukkan bahwa kasus aktif masih cukup tinggi sehingga angka keterisian tempat tidur di RS rujukan juga tinggi.
Terjadi fluktuasi yang masih terjadi dalam mingu-minggu ini, 11-25 Januari, fluktuasi yang masih naik turun. Kita harus tetap waspada dan mengantisipasi untuk melakukan penanganan dengan baik dan mencegah, mudah-mudahan (kondisi) pasien ini tidak menjadi lebih berat lagi,” ujar Koordinator RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Mayjen TNI Tugas Ratmono.
Dia mengatakan, kondisi hunian di RS Wisma Atlet saat ini terdapat 5.994 tempat dan sudah terhuni sebanyak 4.653 pasien atau 77,63%. “Ini tak terlepas dari rumah sakit atau puskesmas yang mengirim pasien Covid-19 ke RSD Wisma Atlet ini,” tuturnya.
Menurutnya, rata-rata 390-400 pasien yang masuk dan keluar dari RSD Wisma Atlet per hari.
Fredi Andi, Beritalima.com