Jakarta, beritalima.com| – Di usianya ke-79 tahun, Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI Indra Iskandar terus berupaya membangun sistem komunikasi digital terpadu yang efektif dan efisien guna menjembatani aspirasi masyarakat dengan para anggota dewan.
Usaha ini merupakan salah satu komitmen Setjen DPR RI untuk meningkatkan kualitas layanan yang transparan berbasis akuntabilitas demi menyambut periode DPR baru mendatang yang dalam hitungan beberapa minggu kedepan akan diisi oleh lebih dari 60 persen muka baru.
“Konsep yang sedang dibangun (dalam sistem komunikasi digital terpadu) ini adalah konsep parlemen modern. Salah satu (aspek dari) konsep parlemen modern itu adalah bagaimana kami memperbaiki komunikasi dengan publik sehingga masyarakat lebih mudah menyampaikan aspirasi dan masyarakat juga mengetahui apa yang sedang diusahakan dan dikerjakan DPR,” jelas Indra
Dan, DPR nantinya akan menghadiri teknologi kecerdasan buatan atau AI (artificial intelligence), guna lebih memudahkan membangun jembatan komunikasi antara anggota Dewan dengan masyarakat.
Anggota DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera saat berdiskusi terkait Hut DPR RI bersama Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) di Komplek Parlemen Jakarta (29/8) menyampaikan, “peringatan HUT ke-79 ini dapat menjadi momentum untuk memperkuat komitmen kami dalam menjalankan tugas kenegaraan. Kami akan terus berjuang demi keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat.”
Menengok sejarah DPR RI ini sendiri berdiri beberapa hari setelah Indonesia merdeka (17 Agustus 1945), yang kemudian Presiden membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) pada 29 Agustus 1945 di Gedung Kesenian, Pasar Baru, Jakarta Pusat, dengan ketua Mr. Kasman Singodimedjo, Wakilnya Mr. Sutardjo Kartohadikusumo, Mr. J. Latuharhary dan Adam Malik. Tanggal 29 Agustus itu kemudian dijadikan hari lahirnya DPR. Rangkaian sejarah perjalanan DPR serta beberapa gedung yang pernah dipakai bisa dilihat di Museum DPR-RI.
Jurnalis: Abri/Rendy