Shipper dan Kemenkop UKM Berdayakan UMKM Dalam Program PLUT

  • Whatsapp

JAKARTA, beritalima.com | Untuk mempercepat Usaha Kecil Menengah (UKM) naik kelas, Shipper sebagai perusahaan teknologi yang menyediakan solusi logistik dan gudang digital pintar terintegrasi bekerjasama dengan Kementerian Koperasi dan UKM dalam program Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT). Keduanya siap memberikan pelatihan dan pengembangan teknologi serta membantu menyelesaikan permasalahan di bidang logistik dan supply chain untuk UMKM dalam program PLUT yang kini sudah hadir di 74 lokasi di seluruh Indonesia.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Teten Masduki, pada pertemuan bersama Shipper mengatakan, perekonomian Indonesia banyak mengandalkan UMKM. Untuk itu salah satu langkah pemerintah adalah mengupayakan UMKM masuk ke dalam ekosistem digital.

“Per Juni 2022 kita sudah mencatat 19,5 juta UMKM telah masuk ke platform e-commerce dari target 30 juta pada 2024. Selain itu, melalui kolaborasi ini kami ingin membangun optimisme pasar dengan menjaga pertumbuhan ekonomi kuartal III yang pada kuartal II ini sudah mencapai 5.44%,” kata Teten.

Dalam program PLUT, Shipper menyiapkan serangkaian program pemberdayaan teknologi logistik dan pergudangan cerdas yang terintegrasi dengan berbagai tema, yaitu export dan import, peningkatan mutu dan kapasitas produk usaha, pengembangan usaha, dan kemitraan.

Pertemuan dengan Kementerian Koperasi dan UKM ini merupakan tindak lanjut dari hasil audiensi Shipper dengan Kementerian Koordinator Perekonomian dimana Shipper mendengarkan aspirasi para pelaku UMKM terhadap kebutuhan dukungan akses dana, logistik dan manufaktur barang lokal.

Maka dari itu, Shipper turut membawa imajin, sebagai pendamping bidang produksi dan Modal Rakyat sebagai pendamping bidang pembiayaan, serta mengeksplorasi peluang kerjasama lebih lanjut untuk mewujudkan aspirasi para pelaku UMKM.

Shipper sebagai perusahaan logistik digital memiliki misi mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui solusi logistik dan supply chain yang terintegrasi. Shipper melakukan efisiensi biaya logistik dengan mendekatkan lokasi barang UMKM ke lokasi pasarnya melalui operasional lebih dari 300 gudang (smart warehouse) yang tersebar di 35 kota di seluruh Indonesia dengan luasan total 500.000 m2.

Sejak tahun 2017, Shipper telah mendukung lebih dari 35.000 usaha di Indonesia dari skala mikro sampai besar dan bekerjasama dengan lebih dari 100 penyedia jasa logistik. Layanan pergudangan Shipper mengintegrasikan pengelolaan gudang, inventori stok, pengelolaan toko online, penjualan, pengiriman, hingga laporan tracking barang secara realtime hanya dengan satu aplikasi.

Digitalisasi logistik dan pergudangan dapat mengefisiensikan biaya logistik antar kepulauan yang tinggi serta mengurangi ketidakseimbangan distribusi barang akibat belum terintegrasinya konektivitas jaringan logistik nasional.

Shipper melakukan transformasi digital melalui teknologi aggregator logistiknya yang dapat menghubungkan penjual dan pembeli di seluruh Indonesia dengan penyedia 3PL. Dengan teknologi ini, UKM dapat menikmati tarif pengiriman terbaik dengan jangkauan lebih luas. Berdasarkan catatan Shipper, UKM yang menggunakan teknologi Shipper dapat menghemat hingga 20% biaya pengiriman.

Jessica Hendrawidjaja, Chief Marketing Officer yang hadir dalam pertemuan dengan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mengatakan, Shipper selalu mengedepankan kolaborasi untuk memajukan sektor UMKM. “Kami sangat senang dan berterimakasih dapat menjadi mitra strategis pemerintah untuk mendampingi pemberdayaan UMKM melalui program PLUT di 74 lokasi di seluruh Indonesia,” lanjut Jessica.

“Shipper akan menggunakan kepercayaan ini untuk membantu pencapaian target pemerintah sebanyak 30 juta UMKM masuk ke ekosistem digital pada 2024. Kami selalu menjalankan berbagai program dan inovasi yang selaras dengan agenda prioritas Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia untuk memperlancar arus perdagangan dalam negeri dan meningkatkan potensi UMKM daerah melalui teknologi logistik dan pergudangan untuk menopang perekonomian nasional,” papar Jessica.

Sebagai “Teman Kamu Berjuang” untuk UMKM, Shipper selalu berkomitmen memudahkan para pelaku UMKM menjalankan usahanya dan menyerahkan kerumitan bisnis kepada Shipper dengan memberikan layanan logistik end-to-end dan pergudangan mulai dari first mile, warehouse & fulfillment, last mile delivery hingga ekspor.

Shipper telah menjalankan serangkaian pelatihan, dan bantuan modal pemasaran melalui program Festival UMKM, PAHALAwan Cuan, ShipFest, Shipper Seller Series, dan Serbu Gudang. Hingga saat ini sudah sekitar 50.000 UMKM binaan yang dihasilkan dari program-program tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Shipper turut memaparkan kinerja industri logistik dan pergudangan dalam membantu pemberdayaan UMKM lokal serta berdiskusi tentang tren serta peluang industri tersebut di era digital. Shipper berharap dapat terus mendukung perkembangan UMKM Indonesia dan berkontribusi terhadap akselerasi pemulihan ekonomi nasional dengan membagikan pengalamannya di bidang logistik dan pergudangan.

Kedepannya Shipper juga berharap dapat berkontribusi dalam berbagai program Kementerian Koperasi dan UKM ke seluruh komunitas UMKM Shipper dan menjajaki kesempatan kolaborasi lainnya bersama Kementerian Koperasi dan UKM sebagai knowledge partner maupun kolaborasi lainnya.

Shipper juga berharap Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendukung acara ‘Legendary Brands Festival: Pahlawan Ekonomi Nasional’ yang akan diselenggarakan bertepatan dengan hari Pahlawan Nasional, 10 November 2022 dengan menghadirkan ribuan brand UMKM lokal dari skala mikro hingga besar. (Gan)

Teks Foto: Para awak Shipper bersama Menkop UKM Teten Masduki (5 dari kiri)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait