Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim), Soeroso, mengemukakan itu di acara Investor Summit & Capital Expo 2016 di Grand City Surabaya, Kamis (18/8/2016).
“Pembukaan kantor di Batam ini bertujuan untuk memberikan support kepada pelaku usaha di luar Jatim. Investasinya Rp 3,5 miliar untuk sewa bangunan dan lain-lain,” ujarnya.
Selain itu, Bank Jatim juga segera meluncurkan beberapa produk funding dan lending dengan harapan dapat menambah kekuatan bisnis Bank Jatim.
Produk yang akan diluncurkan itu diantaranya tabungan siklus prioritas, Bank Jatim mobile banking, laku pandai (layanan kantor dalam rangka keuangan inklusif), bank assurance, dan kredit laguna industri primer.
Disebutkan, hingga Juli 2016 jumlah jaringan Bank Jatim mencapai 1.446 titik layanan yang terdiri dari 1 kantor pusat, 46 kantor cabang pembantu, 185 kantor kas, 97 kantor layanan syariah, 173 payment point, 7 kas mobil, 692 ATM dan 2 CDM.
Dari sisi kinerja keuangan, berdasarkan laporan keuangan Juli 2016 (anaudited), Bank Jatim mencatat pertumbuhan laba sebelum pajak sebesar 15,30 % (y on y) atau sebesar Rp848,55 miliar. Sedangkan laba bersih sebesar 19,37% ( y on y) atau Rp612,32 miliar.
Kinerja keuangan Bank Jatim Juli 2016 itu menunjukkan pertumbuhan yang cukup siginifikan bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, diantaranya terlihat dari pertumbuhan penyaluran kredit sebesar Rp 79 triliun (naik 2,22 % yo y).
Dan untuk daas pihak ketiga (DPK) yang masih didominasi oleh dana murah, yaitu Tabungan, mengalami pertumbuhan sebesar Rp 12,08 triliun atau naik 13,71% (y on y).
Dengan kenaikan dana murah tersebut, CASA rasio Bank Jatim tetap terjaga sebesar 70,56% (selama lebih dari 13 tahun, CASA rasio Bank Jatim berada di atas 65%). Hal ini membuktikan bahwa Bank Jatim efektif dalam mengelola dana murahnya.
Rasio keuangan Bank Jatim posisi Juli 2016, antara lain return on equity (ROE) sebesar 19,41%. Nett Interest Margin (NIM) sebesar 6,65%. Return On Asset (ROA) sebesar 2,96%. Biaya operasional dibanding pendapatan operasional (BOPO) 72,32%.
Peningkatan kinerja yang berhasil dibukukan ini berdampak positif dalam pertumbuhan saham BJTM di pasar modal.
Dengan masih didominasi oleh investor asing sebesar 65,81% dan investor domestik sebesar 34,19% di akhir Juli 2016, harga saham BJTM menembus level Rp 695 per lembar saham di harga penutupan tanggal 3 Agustus 2016.
Level tersebut menunjukkan tren positif kepercayaan masyarakat terhadap Bank Jatim. (Ganefo)