ACEH,Beritalima-Wanita cantik ini ingin berkiprah dan memperjuangkan aspirasi Masyarakat Aceh melalui jalur perlemen di Pusat Jakarta,Rencana mulia itu disampaikan oleh Ibu Siti Nurmasyithah,S,Sos, Calon Anggota DPR RI Dapil II Aceh kepada Wartawan,Rabu-03-10-2018.
Selain Rencana Mulia tersebut, Ibu Siti Nurmasyithah,S,Sos yang sekrang,Ketua Komite Inong Balee Aceh juga Ingin menampakkan diri pada Publik,sudah 13 tahun Aceh Damai,Mayarakat Aceh Masih tergolong Miskin di Provinsi yang banyak memberi sumbangan untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Saya melihat peredaran Ekonomi di Aceh masih sangat lemah, padahal PAD Aceh sangat tinggi dibanding Provinsi lain dan Saya mengajak semua Kaum Wanita/Pria Untuk membangun Aceh supaya Aceh bisa jaya jangan termakan dengan Isu isu yang tidak bermanfaat bagi Masyarakat Aceh.
‘’UU-PA yang telah merinci tentang berbagai hak Aceh dan rakyat Aceh untuk mengatur dirinya sendiri dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan hak untuk menerima dan menikmati hasil-hasil dari sumber daya alam yang ada diwilayah dan di perut bumi Aceh,’’ sebutnya.
‘’Aceh kedepan harus ada perubahan jangan,apa lagi Aceh sudah ditetapkan UU-PA secara umum struktur dan isi pokok dari UU- PA, yang terdiri dari 40 Bab, dengan 273 pasal,apa lagi yang kurang, sekarang tinggal kita kelola yang sudah di tetapkan itu.
Deketahui Ibu Siti Nurmasyithah S,Sos, dalam Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPR RI yang meliputi Kabupaten Bireuen, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Utara,Lhokseumawe, Aceh Timur, Kota Langsa, dan Aceh Tamiang, Tahun 2019 dan mendapatkan nomor urut 6 dari 6 Caleg Partai Gerindra Dapil II Aceh.
‘’Fokus saya adalah akan melahirkan produk produk yang bisa membangun perekonomian Masyarakat Aceh kedepan, membantu Masyarakat Kurang mampu yang masih ada di Provinsi Aceh selama ini.
Untuk melakukan perobahan itu, mari sekarang bahu membahu untuk membangun Aceh dimulai dari peradaban, kalau peradaban dan marwah Aceh tidak kita jaga, maka pembangunan Aceh juga tidak bisa terlaksana semestinya,’’ ujar Ibu Siti,’’(A79)