Sidang MeMiles, Reward Keluar Lebih Dulu, Setelah Itu Member Dapat Kuota Slot Iklan

  • Whatsapp

SURABAYA – beritalima.com, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejati Jatim menghadirkan saksi Iskandar Yusuf dalam sidang lanjutan kasus Investasi Ilegal MeMiles dengan tersangka Kamal Tarachand Mirchandani, Senin (27/7/2020).

Iskandar Yusuf adalah Head Marketing MeMiles yang mempunyai sekitar 600 member dengan total Top Up jaringannya sebesar 15 miliaran rupiah.

Sidang ini dipimpin oleh Hakim Ketua Yohanes Hehamoni, Hakim Anggota Martin Ginting dan Ni Made Purnami. 

Dalam pemaparannya, Iskandar Yusuf menyatakan bahwa dirinya dan keluarganya sudah menginvestasikan uangnya sekitar Rp 150 juta, dan pada saat melakukan Top Up sebesar Rp 7 juta, dia sudah mendapatkan Reward berupa mobil Fortuner dan HandPhone.

“Tujuan saya melakukan Top Up untuk mendapatkan Reward. Rata-rata yang saya tahu jaringan saya tujuannya juga sama, demi mendapatkan Reward,” kata Iskandar Yusuf dalam persidangan kasus MeMiles secara teleconfrence di ruang sidang Cakra, PN Surabaya. Senin (28/7/2020).

Ditanya Jaksa Sabetania, bagaimana dengan nasib sekitar 600 member-member yang dibawah jaringannya, apa sudah mendapat Reward atau tidak,? 

“Sebagian besar tidak mendapatkan bu, tapi mereka ada yang sudah mendapatkan juga Bu,” jawabnya.

Dalam sidang Iskandar Yusuf juga menyatakan, sebelum melakukan Top Up, setiap member harus melihat dulu Kuota Rewardnya, sebab jika Kuota Rewardnya posisi nol, maka setiap member tidak bisa melakukan Top Up.

“Tiap member pasti melihat Kuota Reward, jadi kalau Kuotanya habis tidak mungkin Top Up. Setelah kita Top Up kita mendapatkan fasilitas-fasilitas dan pasang iklan”, paparnya.

Dalam persidangan secara Online, Iskandar Yusuf menerangkan sebagai marketing dirinya mendapatkan komisi 10 persen dari setiap kali mendapatkan member MeMiles yang baru dari total member. 

“Sedangkan soal bonus saya tidak tahu cara perhitungannya, pokoknya yang penting setiap hari saya mengejar omset. Yang menentukan nilai bonus adalah perusahaan, termasuk yang mengangkat saya menjadi Head Marketing juga perusahaan,” terangnya

Ditanya Jaksa Novan Afrianto, Top Up itu apa,? Iskandar Yusuf menjawab, Top Up adalah mentransfer uang ke PT Kam and Kam untuk mendapatkan Reward atau Slot Iklan. 

Perbedaan Top Up Reward dengan Top Up Slot Iklan,? Tanya Jaksa Novan,

“Yang ada kuota hanya Reward bukan Iklan, yang Iklan tidak ada, hanya dapat fasilitas pasang Iklan dan jalan-jalan saja, Rewardnya tidak ada,” jawabnya.

Ditanya lagi oleh jaksa Novan, produk apa yang dijual MeMiles,?

“Yang dijual adalah Reward dan Slot Iklan, rata-rata (pasti) Reward, itu yang dijual MeMiles,” jawabnya.

Dalam surat dakwaanya, Jaksa Kejati Jatim mendakwa terdakwa Kamal Tarachand Mirchandani alias Sanjay dengan Pasal 105 UU No 7 tahun 2014 tentang perdagangan Jo pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP dan Pasal 17 UU No 17 tahun 2014 tentang perdagangan Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP dan primer kedua diancam dengan pidana pasal 378 KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP.

Dikonfirmasi setelah persidangan, M.Muzayyin selaku ketua tim penasehat hukum Kamal Tarachand Mirchandani, menyatakan bahwa dirinya tidak bisa memaksakan pemahaman seseorang dengan Slot Iklan, meski faktanya pada saat saksi ditanya dia beli dan mendapatkan Slot Iklan terlebih dulu dengan nilai sesuai Top Up yang dibayarkan.

“Jadi kalau dia Top Up pasang Iklan untuk Fortuner 7 juta, dia mendapatkan Slot Iklan senilai 7 juta, kemudian setelah ketentuan dan persyaratan terpenuhi, baru dia mendapatkan Reward atau Hadiah,” katanya di PN Surabaya.

“Faktanya yang dia beli adalah Slot Iklan, tadi juga disampaikan aplikasinya sama. Jadi tidak ada aplikasi Slot Iklan dan Reward tidak ada. Aplikasi itu ya Aplikasi Slot Iklan di MeMiles,” tambah Muzayyin.

Sementara Jaksa Novan Afriyanto menandaskan bahwa kesaksian yang disampaikan Iskandar Yusuf didasarkan pada pengalaman pada saat dia menjadi member MeMiles dan pernah melakukan Top Up dana.

“Nyatanya yang keluar memang Reward lebih dulu, kemudian setelah itu mendapatkan Kuota untuk Slot Iklan, karena ada Kuota, kalau Kuota kita habis kan tidak bisa Top Up. Sementara Kuota itu adanya pada Reward bukan Slot Iklan,” kata jaksa Novan.

Menurutnya, meskipun dalam ketentuannya yang dijual Slot Iklan. Tanpa Slot Iklan pun perusahaan Kam and Kam sudah mendapatkan keuntungan.

“Jadi ketika Top Up pada mobil Fortuner misalnya 10 kalau sudah 10 kan sudah tidak bisa Top Up lagi. Berarti dengan kata lain tidak pasang iklan lagi khan. Berarti ditentukan dengan Kuota. Nah Kuota itu adanya pada Reward,” pungkasnya. (Han)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait