SIG menempati peringkat ke-33 dengan pendapatan sebesar Rp36,19 triliun dan laba bersih Rp720 miliar pada 2024. Adapun Fortune Indonesia 100 tahun ini menetapkan ambang batas pendapatan minimal Rp11,42 triliun, naik dari Rp10,54 triliun pada 2023.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, mengatakan pencapaian ini mencerminkan keberhasilan strategi bisnis perusahaan dalam mempertahankan profitabilitas di tengah ketatnya persaingan industri bahan bangunan.
“SIG bangga masuk dalam daftar Fortune Indonesia 100 tahun 2025. Pencapaian ini semakin menegaskan kepemimpinan perusahaan di industri bahan bangunan nasional. Keberhasilan ini juga menjadi motivasi bagi seluruh karyawan SIG Group untuk terus berkarya dan melanjutkan transformasi menjadi perusahaan solusi bahan bangunan terbesar di regional,” ujar Vita, Sabtu (16/8/2025).
Menurut Vita, SIG mampu menjaga kinerja melalui optimalisasi pasar ritel, proyek nasional, penjualan ekspor, serta program efisiensi dan peningkatan operational excellence.
Salah satu faktor pendorong pertumbuhan SIG adalah inovasi semen hijau yang rendah karbon dan ramah lingkungan. Produk ini tercatat menghasilkan emisi karbon hingga 38 persen lebih rendah dibandingkan semen konvensional, berkat pemanfaatan material ramah lingkungan dan bahan bakar alternatif.
“Inovasi semen hijau dan produk turunannya menjadi kunci bagi SIG dalam mempertahankan dominasi pasar sekaligus mendukung transisi menuju industri hijau. Pada 2024, kontribusinya mencapai Rp22,03 triliun atau setara 61 persen dari total pendapatan perusahaan,” tambah Vita.
Ke depan, SIG berkomitmen semakin gencar mempromosikan semen hijau sebagai bagian dari upaya kolektif mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. (*)
