MEDAN – Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumatera Utara, Sihar Sitorus mendorong pemuda untuk berani bergerak. Karena tanggungjawab besar diemban anak muda zaman sekarang, sehingga mengharuskan berani untuk mengambil risiko.
Hal tersebut dikatakan Sihar saat tampil memberikan sambutan pembukaan dalam Seminar Motivasi Nasional 2018 dengan tema, ‘The Rise Of Indonesian Youth, Muda Berprestasi, Sukses Menginspirasi’ di Gedung Uniland Uniplaza Jalan Letjen MT Haryono, Minggu (15/4/2018). “Waktu kalian masih panjang, harus berani bergerak, berani mengambil pilihan, berani menjadi pemikir yang independen, juga berani ambil risiko berhasil atau gagal. Tapi kalau tidak bergerak, kalian diam, itu berarti gagal. Karena kalian tidak memberikan kesempatan pada diri untuk memilih,” ungkap Sihar memotivasi peserta yang hadir.
Seminar ini turut menghadirkan, Motivator muda, Feren Lorenza, Youngest Inspirasi Of Asia juga Motivator Termuda Indonesia, Albert Masli dan Motivator Wanita Indonesia dan Asia, Merry Riana.
Sihar menambahkan, di tangan pemudalah arah masa depan suatu bangsa, begitu juga nasib Sumut yang akan datang. Karena, pemuda memiliki potensi besar, yakni, energi dan kreativitas. “Energi yang membawa kita ketemu hari ini. Energi yang dimiliki anak-anak sekarang sebagai kaum millenial. Yang maunya serba cepat, berani mengambil langkah. Inilah energi yang harus kita sebarkan di Medan dan Sumut,” tegas Sihar.
Sihar juga mendorong kaum muda sebagai sosok pencipta, tak hanya sekadar menikmati dari teknologi yang berkembang saat ini. Katanya, teknologi yang berkembang pesat belakangan ini didominasi diciptakan anak muda. Anak muda yang memiliki impian dan kreativitas yang tinggi. “Inilah unsur kedua yang dimiliki pemuda. Motivasinya adalah teknologi bergerak, dan kalian adalah pemain pertamanya. Kalian harus memikirkan terobosan untuk masa depan kalian, masa depan Sumut dan juga bangsa ini sangat penting,” katanya.
Sihar yang juga enterpreneur sukses itu pun tak menampik, anak muda sekarang banyak diwariskan persoalan. Kompleksnya persoalan yang dihadapi itulah, yang mengharuskan pemuda untuk tak lagi menjadi penonton. “Kalian mewarisi suatu kondisi, dengan banyak permasalahan. Dari pada kita mengeluh, kita harus ambil tanggung jawab dan bangkit di atas permasalahan. Ini sesungguhnya yang harus kita pahami dengan kondisi sekarang ini, khususnya Sumut,” akunya.
“Tidak ada yang sia-sia, terpenting ambil langkah pertama. Semua tidak ada yang instan, pasti ada proses yang dilalui. Kita harus berpikir bebas, liar, berani keluar zona kenyamanan dan berpetualang menemui tantangan,” pungkas Sihar. (bcl comm)