MEDAN – Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumatera Utara Sihar Sitorus menilai, pemerintah harus hadir ke tengah-tengah permasalahan yang dihadapi masyarakat dan memberikan solusi serta jawaban. Jika ini dilakukan, maka sikap apatis kepercayaan masyarakat tak akan muncul dan timbul keinginan untuk pisah dari Provinsi Sumatera Utara.
Itu dikatakannya saat menjawab pertanyaan soal moratorium provinsi pada debat kandidat pertama paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara yang digelar KPU Sumut di Santika Premiere Dyandra Hotel Jalan Kapten Maulana Lubis, Medan, Sabtu (5/5/2018) malam. “Sebelum kita mengambil suatu keputusan, mekar atau tidaknya suatu daerah, kita perlu memahami akar permasalahan yang ada. Permasalahan di Sumut sangat pelik. Tingkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang rendah. Ini pun sudah menjadi pekerjaan rumah yang besar. Di sini dibutuhkan satu visi yang sama, untuk menjadikan Sumut yang hebat, bersih, mudah dan transparan,” tutur Sihar.
Diketahui, pemerintah memutuskan untuk menahan kembali pemekaran daerah dengan pertimbangan masalah keterbatasan anggaran. Terdapat 341 usulan pemekaran daerah, dengan delapan di antaranya mengusulkan menjadi provinsi.
Pendamping Djarot Saiful Hidayat itu menyakini, jika keinginan pisah dari kab/kota atau provinsi induk tak akan muncul, bila saja pemerintah berpihak terhadap masyarakat dalam mengambil keputusan. “Kami melihat, akar permasalahan adanya ketimpangan pembangunan di barat, tengah dan timur. Ini diakibatkan karena ketidakhadiran pemerintah, minimnya partisipasi masyarakat dan swasta. Apabila akar permasalahan ini dapat diselesaikan, maka pemikiran-pemikiran untuk pemekaran tidak perlu terjadi,” tegas Sihar.
Dirinya menyakini, keinginan masyarakat untuk pisah dari Sumut saat ini mulai memudar. Ini dikarenakan potensi besar dimiliki Sumatera Utara dibutuhkan warga yang memiliki keinginan dan kekuatan tinggi untuk ikut menjadi bagian dari perubahan. “Sumut memiliki potensi yang amat sangat luar biasa, sangat luas. Mempunyai ruang yang cukup bagi siapa pun warga Sumatera Utara untuk memberikan kontribusinya tanpa harus memisahkan diri atau memekarkan diri dari kab/kota atau provinsi induknya,” tegas pria murah senyum itu.
Apalagi, pasangan yang dikenal dengan Djoss itu mengaransi bagi seluruh warga Sumut dalam berkontribusi bagi provinsi ini ke depan. “Karena kami menyakini warga Sumut memiliki potensi kemampuan yang sangat luar biasa untuk menggali seluruh sumber daya alam, sumber daya manusia dan menjadikan Sumut sebagai provinsi sejahtera, berdaulat, mandiri dan berkpribadian berlandaskan gotong royong,” yakin Sihar. (BCL Comm)