TRENGGALEK, beritalima.com
Pekerjaan peningkatan jalan akses antara Desa Craken – Ngulungkulon, Nambak – Ngulungkulon, Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek yang sempat viral akibat material aspal diduga bermutu kurang bagus beberapa waktu lalu, sampai hari ini masih belum menyentuh angka penyelesaian 50 persen. Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Ketua Komisi III DPRD Trenggalek, Sukarodin kepada beritalima.com.
“Seperti hasil pantauan langsung kami, sampai hari ini pekerjaan jalan dimaksud belum mencapai setengah dari target penyelesaian,” ungkapnya, Jumat (29/11/2019).
Padahal, lanjut Sukarodin, batas penyelesaian akhir pekerjaan tanggal 25 November 2019 lalu. Namun hingga batas waktu yang ditentukan, proyek yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2019 dengan nilai pagu 13,5 miliar rupiah tersebut masih belum bisa diselesaikan.
“Nilai penawaran 10,8 miliar rupiah dan dimenangkan oleh salah satu PT dari Mojokerto,” imbuhnya.
Menurut dia, sesuai tugas pokok dan fungsi DPRD sebagai mandataris rakyat yaitu dalam hal penganggaran (budgeting), monitoring (pengawasan) dan perumus perundangan ditingkat daerah (legislasi) maka sudah seharusnya pihak Dewan secara normatif melakukan pengawasan terhadap program-program di wilayah kerjanya.
“Sesuai amanat undang-undang kami akan selalu melakukan fungsi kami, namun disisi lain ketika pekerjaan masih dalam progres maka kami juga tidak bisa berandai-andai,” sambung Sukarodin.
Masih kata dia, pihak rekanan tetap bersikukuh sanggup menyelesaikan pekerjaan itu dengan segala konsekwensinya. Sehingga, DPRD pun juga tidak bisa berbuat banyak, selain hanya menunggu progres dari penyelesaian. Terhitung hari ini, tersisa sekitar 45 hari perpanjangan yang di berikan oleh pemerintah daerah.
“Ada mekanismenya kok, mudah-mudahan saja dengan sisa waktu yang di berikan ini rekanan bisa segera menuntaskan apa yang menjadi tanggung-jawabnya tanpa harus mengurangi kwalitas maupun spesifikasi lainnya,” harapnya. (her)
