Silaturahmi Dengan FKUB, LaNyalla: Keberagaman Agama Jadi Ciri Bangsa Indonesia

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Indonesia dikenal sebagai bangsa besar yang terdiri dari berbagai suku, agama dan keyakinan. Keberagaman ini sudah tercipta sejak awal Indonesia berdiri. Bahkan, Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengatakan keberagaman agama dan keyakinan menjadi ciri khas Bangsa Indonesia.

Itu disampaikan LaNyalla ketika bersilaturahmi dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Papua, di Jayapura, Rabu (3/2). “Sejak Bangsa berdiri, negeri ini sudah dihiasi dengan keberagaman agama, keyakinan, budaya dan masih banyak lagi. Bangsa ini lahir dan besar dari keberagaman dan perbedaan yang bersatu untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa merdeka,” kata.

LaNyalla bahkan menilai keberagaman yang membuat Indonesia hebat dan mampu terus tumbuh seperti sekarang. “Secara alamiah, intoleransi tidak ada di Indonesia, kecuali ditumbuhkan sebagian kecil oknum. Tujuannya tidak lain untuk memicu dan menyulut permusuhan umat beragama.”

Senator Dapil Jawa Timur itu mengatakan, keberagaman menciptakan toleransi di tengah-tengah masyarakat. “Toleransi itu intisari kehidupan bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Hal ini bisa dilihat dari Gereja Katedral yang berseberangan dengan Masjid Istiqlal. Dua simbol megah ini menjadi gambaran betapa toleransi di Indonesia itu luar biasa.”

Tidak itu saja, LaNyalla juga mencontohkan bagaimana pluralismenya masyarakat Bali. “Lihatlah Bali. Jika kita Shalat Jumat di lingkungan umat Hindu, keamanan dan kedamaian tetap tercipta. Kebersamaan itulah yang menjadi milik kita,” kata dia.

Alumnus Universitas Brawijaya Malang itu juga mencontohkan bagaimana Rumah Inspirasi yang berusaha mengikis diskriminasi melalui pendidikan
LaNyalla mengatakan, pendidikan penting untuk menjadikan seseorang itu memahami konteks toleransi, pluralitas dan kebersamaan. “Masyarakat Indonesia ibarat satu dalam perbedaan, seperti seikat karangan bunga yang terdiri dari beragam bunga dalam satu bingkai, itulah Indonesia dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika,” kata dia.

Dalam kesempatan itu, LaNyalla menyebut pertemuan dengan FKUB sangat penting. Karena, FKUB bisa memberikan masukan dan aspirasi dari berbagai elemen kelompok masyarakat kepada DPD.

“Terutama bagaimana kita membangun Papua sejahtera dan berkeadilan. Kita harus memahami, semua perbedaan dalam masyarakat, baik itu perbedaan etnis maupun agama adalah kehendak dan anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini harus kita sikapi sebagai sumber kekuatan dan kekayaan budaya bangsa, bukan alasan memecah-belah bangsa ini.”

Menurut dia, pelaksanaan tugas kepala daerah/wakil kepala daerah dalam rangka membangun, memelihara, dan memberdayakan umat beragama untuk kerukunan dan kesejahteraan, sebagian dipikul oleh FKUB.

“Karena itu, saya meminta FKUB untuk meningkatkan kewaspadaan untuk memonitor semua potensi gejolak sosial yang ada di tanah Papua ini. Apalagi, sebagian tugas FKUB beririsan dengan sebagian tugas kami selaku senator,” kata LaNyalla.

Dikatakan, peran FKUB penting sebagai tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat. FKUB dituntut menjaga toleransi dan kerukunan, serta sangat efektif menyelesaikan konflik agama. “Forum Kerukunan Umat Beragama harus solid. Karena berperan strategis dalam merawat kerukunan umat beragama di masa mendatang,” demikian AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait