BANDA ACEH, BeritaLima.com – GAM Independen menyambut baik atas ide silaturrahmi para mantan Kombatan GAM di Indrapuri, Aceh Besar yang akan dilaksanakan pada Senin tanggal 23 Desember 2019.
“Saya selaku Presidium GAM Independen turut mengimbau kepada seluruh anggota GAM non partai dan non pemerintah (GAM Independen) untuk ikut hadir pada acara silaturrahmi tersebut,” kata Tgk. Sufaini Syekhy kepada BeritaLima.com, Jum’at (20/12/2019).
Syekhy mengungkapkan, GAM Independen mengapresiasi inisiator dan pelopor silahturrahmi tersebut, karena dapat mempererat hubungan dan mempersatukan para anggota GAM, anggota civil GAM non partai dan non pemerintah untuk menyelesaikan persoalan-persoalan Aceh pasca 14 tahun perdamaian Aceh dan RI yang masih belum tuntas sesuai harapan.
“Ini adalah itikad baik untuk bersatu dan membangun Aceh bersama-sama. Supaya Aceh menjadi Aceh yang makmur, adil dan sejahtera, yaitu Aceh yang bermartabat dan bermarwah,” sebutnya.
GAM Independen, sambung dia, juga meminta kepada pelopor untuk mengagendakan pembahasan penyelesaian MoU Helsinki dalam acara tersebut. Dimana inti pembahasannya, Mou Helsinki harus selesai dengan batas waktu akhir sampai tahun 2021.
“Apabila belum selesai pada tahun tersebut, maka di tahun-tahun berikutnya tidak perlu ada pemilihan kepala daerah lagi di Aceh dari tingkat gubernur dan bupati. Lebih baik pemerintah di Aceh dibekukan,” tegas Syekhy.
Kemudian, lanjut dia, jangan sampai pertemuan silahturrahmi tersebut tidak memiliki makna dan hanya untuk dijadikan kepentingan politik Pilkada di tahun 2022. Tentunya melakukan konsolidasi dan menghimpun kekuatan demi mendukung calon-calon tertentu. Jangan ada agenda terselubung dalam pertemuan itu.
“Selanjutnya GAM Independen mengharapkan perdamaian Aceh dan RI harus dipertahankan, tapi wajib di selesaikan semua butir-butir Mou Helsinki tersebut. Dengan catatan, libatkan semua mantan Kombatan GAM,” pinta Syekhy.
“Terakhir, panitia harus meralat undangan, jangan hanya 3000 mantan kombatan GAM yang hadir. Karena ada puluhan ribu mantan Kombatan GAM di Aceh,” tegas Syekhy.[Ar]