SIDOARJO, beritalima. Com- Simulasi sistem pengamanan kota (Sispamkota) pemilu tahun 2019 di adakan Polresta Sidoarjo Simulasi tersebut di laksanakan di depan masjid agung Sidoarjo, Rabu (13/03).
Dalam simulasi tersebut, ditampilkan adegan aksi demo massa yang tidak puas dengan kekalahan salah satu calon yang didukung, dan mencoba untuk menduduki kantor KPU Sidoarjo.
Terlihat, kondisi semakin memanas saat ada beberapa orang yang diduga sebagai provokator dalam aksi massa. Tidak itu saja, para pengunjukrasa mulai melakukan pelemparan dan pembakaran ban.
Dalam situasi yang memanas, satuan Shabara Polresta Sidoarjo melakukan penghadangan dan dihimbau kepada aksi massa untuk segera mundur dan membubarkan diri.
Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol. Zain Dwi Nugroho mengatakan sekitar 700 personel keamanan dari unsur TNI-Polri, Pol PP, Dinas Perhubungan dan instansi terkait mengikuti latihan simulasi merupakan wujud kesiapan dalam menangani berbagai ancaman dan gangguan kamtibmas pada pelaksanaan pesta Demokrasi Pemilu 2019.
“Pemilu kurang 34 hari lagi, oleh sebab itu diperlukan keseriusan dan kesiapan baik personil dan peralatan sehingga pelaksanaan Pemilu 2019 di Kabupaten Sidoarjo dapat berjalan dengan aman,” katanya.
Kapolresta Sidoarjo menambahi,
Pilpres dan Pileg kali ini menimbulkan kerawanan yang sangat tinggi khususnya pada saat distribusi surat dan kotak suara, pemungutan serta penetapan hasil Pemilu 2019 dan pasca pelaksanaan Pemilu itu sendiri.
Sementara itu, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah mengaku sangat mengapresiasi latihan Sispamkota ini. Dari hasil simulasi tadi, ia optimis penyelenggaraan pemilu 2019 di Sidoarjo akan berjalan aman dan kondusif, pungkasnya. (kus)