Jakarta, beritalima.com| – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Mukhtarudin bertemu Bupati Lampung Timur Ela Siti Nuryamah di Jakarta (28/10), sepakat sinergi perkuat layanan dan pelindungan pekerja migran untuk di internasional.
Pertemuan tersebut sekaligus penandatanganan nota kesepahaman (MoU) terkait Layanan Pekerja Migran Indonesia (PMI), karena Lampung Timur merupakan kabupaten terbanyak penempatan PMI di Provinsi Lampung. Kabupaten Lampung Timur juga masuk 10 besar daerah penempatan pekerja migran terbesar seluruh Indonesia.
Menteri Mukhtarudin menyatakan, MoU ini penting untuk merepresentasikan, mengoptimalisasikan dan mengelaborasikan program-program KemenP2MI ke Kabupaten Lampung Timur. “Insyaallah dengan MoU ini, kita bisa bersinergi lagi dengan lebih intensif mengoptimalisasi program kami dengan program pemerintah daerah, terutama dalam penciptaan lapangan kerja, khususnya penempatan pekerja migran Indonesia di luar negeri, karena Presiden Prabowo Subianto sudah menetapkan KemenP2MI sebagai salah satu leading sektor penciptaan lapangan kerja,” ucapnya.
Beberapa hal penting dikemukakan Mukhtarudin terkait program prioritas Kementerian P2MI. Mulai dari tata kelola pelindungan PMI, program quick win Presiden Prabowo terkait pekerja migran, peningkatan kualitas pelindungan, peningkatan kapasitas dan kompetensi sumber daya pekerja migran dari low skilled ke medium high skilled hingga pemberdayaan bagi purna pekerja migran.
“Penekanannya, ke depan, kita akan mengirim pekerja migran Indonesia yang sudah memiliki skilled, baik bahasa maupun keterampilan. Peluang ini sangat besar dan Bapak Presiden menekankan melalui sekolah vokasi dan sekarang sedang disusun program vokasi dari sisi bahasa maupun keahlian,” ungkapnya.
KP2MI telah menjalin berbagai kerja sama terkait pelindungan pekerja migran dengan berbagai kementerian, yang hasilnya bisa diimplementasikan ke provinsi dan kabupaten/kota, termasuk Kabupaten Lampung Timur.
Ia mencontohkan, MoU dengan Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hingga Kementerian Luar Negeri.
Bupati Lampung Timur Ela Siti Nuryamah menegaskan komitmennya memperkuat pelayanan dan pelindungan bagi pekerja migran Indonesia asal kabupaten itu. Ela menyebut, Lampung Timur merupakan kabupaten dengan jumlah pengirim pekerja migran terbesar di Provinsi Lampung. Karenanya, perlu langkah luar biasa meningkatkan kualitas layanan bagi para calon pekerja migran.
Salah satu usulan yang ia sampaikan adalah pembentukan Pos Pelayanan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) di Lampung Timur. Ela beralasan, keberadaan P4MI ini penting untuk mendekatkan akses pelayanan, mempermudah proses administrasi, serta menekan biaya penempatan pekerja migran.
“Tujuannya sederhana, agar pelayanan bisa lebih mudah, cepat, aman, murah, dan dekat. Selama ini masyarakat Lampung Timur harus keluar kota hanya untuk mengurus paspor, pendaftaran pekerja migran, atau medical check-up, yang tentu menambah biaya cukup besar,” jelasnya.
Ela juga menyoroti pentingnya sosialisasi dan edukasi tentang migrasi aman, karena masih banyak warga yang berangkat secara non-prosedural dan akhirnya menghadapi persoalan di negara tujuan. “Kami bersama BP3MI Lampung terus berkoordinasi untuk penanganan dan pemulangan. Terakhir, kami memulangkan tujuh warga Lampung Timur dari Batam yang tertahan karena berangkat non-prosedural,” paparnya.
Jurnalis: rendy/abri








