Sinergi Kemenpar–KemenLH Perkuat Manajemen Lingkungan bagi Industri Pariwisata

  • Whatsapp
Sinergi Kemenpar–KemenLH perkuat manajemen lingkungan bagi industri pariwisata (foto: kemenpar)

Jakarta, beritalima.com| – Sinergi Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dengan Kementerian Lingkungan Hidup (KemenLH) perkuat kerjasama lintas sektoral melalui penyiapan program pendampingan untuk meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan hidup sebagai bagian dari penguatan pariwisata berkelanjutan.

Hal ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenpar Rizki Handayani dan Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KemenLH/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Rasio Ridho Sani di Jakarta (22/12).

Rizki menjelaskan, perjanjian kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) antara Menteri Pariwisata dan Menteri Lingkungan Hidup yang telah ditandatangani pada 13 Mei 2025, guna mendorong percepatan terwujudnya pembangunan pariwisata yang berkelanjutan.

“Salah satu faktor utama dalam daya saing pariwisata Indonesia adalah aspek keberlanjutan, khususnya pengelolaan lingkungan hidup. Perjanjian kerja sama ini akan memperkuat sinergi antarkementerian sehingga mampu meningkatkan daya saing pariwisata nasional sekaligus mendukung agenda pembangunan berkelanjutan,” ujar Rizki.

Melalui perjanjian kerja sama ini, kedua belah pihak akan bersama-sama mendorong partisipasi aktif pelaku usaha pariwisata, seperti pembentukan tim kerja yang bertugas menyusun penyesuaian kriteria penilaian kinerja perusahaan, pedoman serta petunjuk teknis bersama dan pelaksanaan program pembimbingan/pendampingan kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup.

Kerja sama ini juga mencakup pelaksanaan sosialisasi, bimbingan teknis, edukasi, publikasi, dan pendampingan bersama, serta monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pembimbingan dan pendampingan kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup pada sektor pariwisata.

“Berbagi data dan informasi menjadi penting, termasuk pelibatan pelaku usaha dan lembaga swadaya masyarakat, agar ekosistem pariwisata Indonesia semakin kuat, inklusif, dan berdaya saing,” kata Rizki.

Sedangkan Rasio menyampaikan komitmennya membangun industri pariwisata berwawasan lingkungan dan mampu bersaing di tingkat internasional. “Hal terpenting adalah memastikan tindak lanjut konkret dari perjanjian kerja sama ini. Upaya pembinaan kepada perusahaan dan industri pariwisata perlu terus diperkuat agar kinerja pengelolaan lingkungan hidup dapat meningkat secara konsisten,” jelas Rasio.

Jurnalis: abri/dedy

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait