Sinergi Sampoerna Bersama Mitra Usaha Peduli Korban Bencana Gempa Bumi di Lombok

  • Whatsapp
Bantuan Sampoerna untuk korban bencana di Lombok

JAKARTA, beritalima.com – PT HM Sampoerna Tbk. (”Sampoerna”), melalui payung program tanggung jawab sosial perusahaan ’Sampoerna Untuk Indonesia’, menyalurkan paket bantuan kemanusiaan senilai kurang lebih Rp1 miliar kepada para korban gempa di Pulau Lombok dan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

Bantuan berupa ribuan selimut, masker, terpal, alat sanitasi hingga obat-obatan didistribusikan ke berbagai pos pengungsian di Lombok Utara, Lombok Timur, dan Mataram. Ketiga wilayah tersebut merupakan area yang terkena dampak parah akibat gempa yang bersumber dari Sesar Naik Flores tersebut.

Pendistribusian bantuan dilakukan dengan bekerjasama dengan berbagai pihak, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), komunitas ritel tradisional Sampoerna Retail Community (SRC), Sampoerna Volunteers Club, dan Sampoerna Rescue (SAR), sejak masa tanggap darurat bencana hingga kini.

“Sampoerna bersinergi dengan semua pemangku kepentingan untuk dapat memberikan kontribusi maksimal bagi para korban terdampak bencana di Lombok,” ujar Head of Stakeholders Regional Relations and CSR Sampoerna, Ervin Laurence Pakpahan, Jumat (31/08/2018).

Sampoerna juga turut menyalurkan bantuan berupa tenda di Mataram, Lombok Utara, dan Lombok Tengah. Dilaporkan, hingga saat ini banyak fasilitas pendidikan dan kesehatan permanen yang belum pulih, sehingga pemerintah daerah masih membutuhkan banyak tenda yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar juga fasilitas kesehatan darurat.

Ervin menambahkan, ”Sampoerna juga mendukung aksi sosial yang dilakukan Sampoerna Retail Community yang menggalang dana “SRC Peduli Gempa Lombok”. Tak hanya itu, komunitas ini juga membangun fasilitas dapur umum di wilayah Mataram, Lombok Utara, dan Lombok Timur, dan mendistribusikan sekitar 7.000 nasi bungkus kepada korban gempa.”

Sampoerna bersama mitranya juga turut membantu pemulihan psikis para korban gempa yang kini menjadi prioritas pemerintah setelah masa tanggap darurat berakhir pada 25 Agustus 2018. Lebih dari 1.300 korban gempa di wilayah Mataram dan Lombok Utara telah mengikuti program pemulihan psikis ini. Di wilayah yang sama, lebih dari 600 warga Lombok turut mendapat pemeriksaan kesehatan gratis.

Ervin mengatakan, Sampoerna tetap berkomitmen membantu penanganan bencana gempa Lombok yang kini diambil alih oleh pemerintah pusat. “Sampoerna bersama para mitra masih terus membantu para korban dan semoga sinergi serta dukungan kami dapat mempercepat penanganan penanggulangan bencana gempa dari fase rehabilitasi dan rekonstruksi sehingga kegiatan masyarakat di Lombok dan sekitarnya segera pulih serta dapat beraktivitas kembali secara normal,” tutupnya.
(rr)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *