SURABAYA, beritalima.com | Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menghadiri dialog khusus Thre3 Mas Kada bersama dengan Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali dan Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, di Suara Surabaya (SS) Center, Jalan Bukit Darmo, Senin (8/3/2021).
Pertemuan yang mengusung tema Sinergi Tiga Kepala Daerah Mengawal Transformasi itu, membahas sinergitas antara tiga kepala daerah. Termasuk berbagai programnya yang terintegrasi di wilayah penyangga Surabaya (Sidoarjo dan Gresik) dengan satu tujuan yang sama yaitu menyejahterakan masyarakat.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, ada kerjasama dan kolaborasi antara pemkot dengan dua kabupaten yang dapat menggerakkan ekonomi di tiga wilayah itu. Di antaranya adalah transportasi, infrastruktur hingga pengembangan ekonomi yang di dalamnya termasuk UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah).
“Kalau ditanya siapa yang memulai kolaborasi ini, jawabannya ya kita bertiga. Karena bagi kita adalah bagaimana saling melengkapi,” kata Wali Kota Eri Cahyadi saat mengawali acara.
Ia menjelaskan, misalnya saat warga yang tinggalnya di Kabupaten Sidoarjo namun bekerja di Kota Pahlawan atau sebaliknya, maka dari situlah infrastruktur yang terintegrasi penting untuk dilakukan demi keselamatan dan kenyamanan warga. Menurutnya, akses infrastruktur dinilai tidak dapat dipisahkan baik dari Kota Surabaya maupun wilayah penyangga Sidoarjo dan Gresik.
“Nah bagaimana warga saat perjalanan merasa aman dan tidak macet. Ketika ini menjadi satu kesatuan maka ekonomi jauh lebih besar dan berkembang. Jadi transportasi massal memang tidak bisa dipisahkan,” lanjut dia.
Berikutnya, terkait perkembangan ekonomi, Wali Kota Eri Cahyadi menyatakan bakal memaksimalkan potensi di wilayah masing-masing untuk saling berkolaborasi. Dia mencontohkan, di Kabupaten Gresik potensi tambaknya dinilai sangat luar biasa. Oleh sebab itu, dia akan ikut membantu mensuplai bibit udang yang nanti hasilnya akan dibagi dengan Kota Pahlawan.
“Jadi bisa kita ekspor juga, bisa kita nikmati bersama. Intinya semuanya saling bermanfaat dan saling ketergantungan untuk perkembangan ekonomi,” urainya.
Sedangkan, untuk pengembangan pada sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), pihaknya berencana memanfaatkan tanah aset milik Pemkot Surabaya. Salah satu misalnya dengan mendirikan Sentra Wisata Kuliner (SWK).
“Kita juga manfaatkan akun sosial media (sosmed) sebagai media promosi untuk memasarkan produknya. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 seperti memanfaatkan sosial media Instagram,” jelas mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bapekko) Surabaya.
Orang nomor satu di Kota Pahlawan ini mengungkapkan, bahwa seorang pemimpin itu tugasnya tidak hanya duduk di belakang meja. Akan tetapi harus ikut turun langsung memantau warga dan mengerti kondisi masyarakat. “Karena pemimpin yang bijaksana akan memberikan contoh yang baik kepada jajarannya maupun kepada warga,” tegas dia.
Senada dengan itu, Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali menyatakan siap berjuang bersama untuk menggali potensi serta keunggulan apa saja yang dapat dikembangkan. Menurutnya, dengan berkumpulnya tiga kepala daerah ini maka nilai jual wilayah menjadi lebih tinggi karena sudah menjadi satu kesatuan.
“Karena ini kolaborasi bukan kompetisi. Seandainya kebutuhan tiga wilayah ini dapat diselesaikan di tiga wilayah ini kenapa harus jauh-jauh,” urai pria yang akrab disapa Gus Muhdlor itu.
Sementara itu, Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani juga menyatakan kesiapannya mendukung upaya dua kepala daerah ini untuk berjalan bersama. Bahkan pria yang akrab disapa Gus Yani ini mengaku bakal segera melakukan perbaikan data terlebih dahulu.
“Bunyinya sudah Surabaya Raya. Insya Allah ini menjadi keberkahan warga. Kita bisa memberikan contoh dan diikuti oleh OPD kita. Target kita angka pengangguran di Gresik bisa turun. Apalagi banyak lahan pertanian dan industri, butuh satu strategi,” pungkasnya. (*)