Sinergitas Antara Pangan Dan Sosial, Ini Yang Dilakukan Perempuan Tani HKTI Jatim

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | Lewat ‘Gerakan Segelas Beras untuk Disabilitas’ yang dicanangkan Ketua Umum HKTI Jenderal (Purn) TNI Moeldoko pada April lalu, Pertani HKTI sejak Juni lalu, membagi-bagikan sembako kepada mereka yang membutuhkan di berbagai wilayah Indonesia.

“Pertani HKTI siap melaksanakan program yang dicanangkan Pak Moeldoko. Gerakan pertama kita terhadap orang keterbatasan pisik tersebut ditandai suksesnya pemberian bantuan sembako kepada disabilitas di Desa Leboto, Gorontalo Utara,” kata Ketua Umum Pertani HKTI, Dian Novita Susanto, M.Si., beberapa waktu lalu.

Wilayah lain yang juga menjadi titik lokasi bantuan, diantaranya adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Jawa Barat, dan sebagainya.

Adapun di Jawa Timur sendiri, telah terdistribusi sebanyak 122 penerima manfaat bantuan tersebut. Tepatnya, kepada penyandang disabilitas. Tiga lokasi yang menjadi tujuan Perempuan Tani (Pertani) HKTI Jatim adalah, UPT Dinas Sosial Jawa Timur Rehabilitasi Sosial Bina Daksa di Pasuruan,
UPT Dinas Sosial Jawa Timur Rehabilitasi Sosial Bina Rungu Wicara di Pasuruan, dan kepada pelukis difabel di tengah pameran lukisan Museum Bank Indonesia.

“Pembagian tersebut sengaja kami bagi di beberapa titik untuk semakin menyemarakkan acara sosial pembagian segelas beras disabilitas,” ujar Dr. Lia Istifhama, Ketua Pertani HKTI Jatim, pada 24/8.

Tak lupa, keponakan Gubernur Khofifah tersebut menjelaskan maksud tujuan giat sosialnya.

“Sesuai instruksi Ketum HKTI, bahwa ini merupakan perwujudan sinergitas antara kepedulian HKTI terhadap pangan, terutama beras dan minyak, serta bentuk pembelajaran bagi kami selaku pengurusa Orsap (organisasi sayap) HKTI agar mampu meneladani spirit kemandirian dan ketangguhan kaum difabel, terutama mereka yang usianya masih remaja.”

“Mereka masih muda, dan mereka memiliki semangat tinggi. Mereka membangun karya di tengah keterbatasan. Ini lah yang kemudian mengantarkan mereka pada semangat bahwa karya sangat mampu menutupi keterbatasan, terutama keterbatasan fisik. Dan terbukti, banyak dari mereka yang mampu berkarya yang mana karya tersebut, justru tidak bisa kita wujudkan.”

Aktivis tersebut lantas menjelaskan, bahwa beberapa karya mereka adalah berbagai olahan handycraft yang rapi dan indah. “Mereka mampu membuat karya indah dengan tangan atau kaki mereka. Umumnya memang keterbatasan dalam jemari, tapi nyatanya, karya mereka sangat rapi dan indah.”

Acara pembagian beras dan minyak untuk disabilitas tersebut, diserahkan langsung oleh pengurus Perempuan Tani HKTI, yaitu selain Lia sendiri, juga Nikmah Jamilah (Ketua Pertani HKTI Pasuruan), Umiyati, Shofi Shofiyah, dan Siti Fatimah Kurniasari. Selepas pembagian beras, acara pun berlanjut pada kunjungan pameran karya penyandang disabilitas, baik tuna daksa maupun tuna rungu wicara. (red)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait