SURABAYA, beritalima.com | Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Timur berkomitmen untuk terus menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Jawa Timur.
Hal tersebut ditegaskan Kepala Kantor OJK Provinsi Jawa Timur, Yunita Linda Sari, di acara Media Briefing di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Jumat (7/2/2025).
Acara dengan tema “Penguatan Sinergi untuk Menjaga Stabilitas dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur yang Berkelanjutan: Transformasi Menuju Indonesia Emas 2045″ ini dihadiri sekitar 65 wartawan dari berbagai mass media.
Selain Yunita Linda Sari, acara ini juga dihadiri Erwin Gunawan Hutapea (Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur), Dudung Rudi Hendratna (Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Jawa Timur), dan Bambang S. Hidayat (Kepala LPS II Provinsi Jawa Timur).
Dalam acara ini, Yunita menyampaikan pentingnya kolaborasi lintas sektor guna menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Dipaparkan, kinerja perbankan hingga akhir tahun 2024 menunjukkan pertumbuhan yang solid. Ada peningkatan kredit sebesar 8,04% (yoy) atau mencapai Rp614 triliun, dan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 4,73% (yoy) menjadi Rp790 triliun.
Stabilitas perbankan juga tercermin dari rasio NPL yang turun menjadi 2,88% dan CAR yang kuat sebesar 29,58%. Ketahanan perbankan terhadap risiko likuiditas terjaga sebagaimana tercermin dari AL/DPK sebesar 15,01% dan AL/NCD sebesar 68,58%.
Menurutnya, solidnya kinerja perbankan 2024 juga sejalan dengan capaian kinerja pasar modal, Industri Keuangan Non-Bank, Dana Pensiun, dan Perusahaan Pembiayaan yang membaik.
Yunita mengatakan, Kantor OJK Jatim terus memperkuat literasi dan inklusi keuangan melalui program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan) serta berbagai inisiatif seperti Kredit Melawan Rentenir, Satu Rekening Satu Pelajar, dan Desa Ekosistem Keuangan Inklusif.
“Sejak 10 Januari 2025, OJK resmi mengambil alih pengawasan aset keuangan digital termasuk Kripto dari Bappebti guna menjaga stabilitas sistem keuangan dan meningkatkan kepercayaan investor,” ujarnya.
“Sebagai langkah edukatif, OJK telah meluncurkan Bulan Literasi Kripto (BLK) 2025,” tambahnya.
Tidak hanya itu, mulai 14 Januari 2025 lalu OJK juga mengawasi Koperasi Jasa Keuangan (Koperasi SJK) dari Kementerian Koperasi dan UKM untuk memperkuat tata kelola dan perlindungan konsumen di sektor koperasi.
Dalam mendukung program pemerintah, OJK berkomitmen mendorong penyediaan 3 juta rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan kebijakan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang lebih fleksibel.
“Kami juga menyiapkan kanal pengaduan Kontak 157 untuk membantu masyarakat mengatasi kendala pengajuan KPR,” tutupnya. (Gan)
Teks Foto: Kepala Kantor OJK Jawa Timur, Yunita Linda Sari, (2 dari kiri) di acara Media Briefing di KPw BI Jatim, Jumat (7/2/2025).