SUMENEP, BeritaLima.com – Kebijakan pemerintah pusat dalam pengalokasian dana desa yang diambilkan langsung dari APBN yang dimulai sejak tahun 2015 dengan maksud mengefektifkan program pembangunan yang berbasis Desa secara merata dan berkeadilan sebagaimana diatur dalam PP No. 60 Tahun 2014 masih belum terealisasi secara merata.
Hal ini seperti yang terjadi di desa Pragaan Daya Kecamatan Pragaan. Sejumlah warga mengeluh karena jalan desa di dusun Arga Putih yang menjadi akses masyarakat ketika hendak berbelanja ke pasar tradisional Brumbung mengalami kerusakan parah sejak 5 tahun terkahir.
“Sejak tahun 2014 belum tersentuh perbaikan, padahal jalan tersebut juga sebagai penghubung menuju Desa Guluk-guluk, dan juga sebagai akses utama bagi siswa yang sekolah ke An Nuqayah, termasuk mahasiswa INSTIKA,” Terang salah seorang warga dusun Arga Putih Desa Pragaan Daya Kecamatan Pragaan yang enggan disebutkan namanya.
Bahkan warga yang lain juga mengaku secara gotong royong pernah memperbaiki jalan rusak tersebut karena sangat berbahaya dan berlumpur ketika musim hujan tiba.
“Ya benar, pernah beberapa warga menyumbang batu untuk memperbaiki jalan tersebut”. Ungkap Marzuki yang juga salah satu warga di sana.
Saat ini, sebagai bentuk protes kepada aparat desa, di sepanjang jalan rusak tersebut warga memasang papan kayu yang bertuliskan “Wisata Monumen 5 Tahun Jalan Penuh Lubang Jilid 1”.
Saat dikonfirmasi, salah satu pemuda di sana mempertanyakan realisasi dana desa yang dianggarkan pemerintah.
“Padahal dana desa anggarannya cukup besar, saya kira cukup lah kalau hanya untuk memperbaiki jalan ini” ujar mahasiswa Instika berinisial AHM ini.
Pihaknya meminta aparat desa setempat segera melirik jalan tersebut, dan segera melakukan perbaikan mengingat sangat pentingnya akses jalan tersebut bagi masyarakat sekitar. (ik).
